Sepertiga Wilayah Pakistan Terendam Banjir, Kerugian Lebih dari Rp148 triliun
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Pakistan Ahsan Iqbal mengatakan, bencana banjir yang menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan telah membawa kerugian lebih dari USD 10 miliar atau Rp 148 triliun.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (30/8), banjir bandang juga menelan korban jiwa hingga 1,136 orang dan berdampak pada lebih dari 33 juta atau lebih dari 15 persen populasi Pakistan. Kerusakan juga terjadi di jalanan, ladang pertanian, rumah-rumah, jembatan, dan infrastruktur lain.
Kepada kantor berita Reuters, Iqbal menyatakan, “Sejauh ini, meski sangat awal, perkiraan kerugian lebih besar dari USD 10 miliar Rp 148 triliun.”
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Kapan banjir berdampak buruk pada ekonomi? Selain kerusakan fisik pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan, banjir juga mengganggu aktivitas ekonomi, menghancurkan lahan pertanian, dan mengganggu rantai pasokan.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Iqbal juga menyatakan Pakistan akan mengalami kekurangan pangan untuk beberapa pekan dan bulan-bulan mendatang.
Sementara itu Menteri Keuangan Pakistan, Miftah Ismail mengungkapkan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengimpor sayuran dari musuh bebuyutannya, India.
Sherry Rahman, Menteri Perubahan Iklim Pakistan, mengatakan bencana ini “bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim dengan proporsi besar”.
Kepada kantor berita AFP, Rahman mengatakan “secara harfiah, sepertiga dari Pakistan berada di bawah air sekarang, yang telah melampaui setiap batas, yang biasa kita lihat di masa lalu”.
Bencana ini juga mengancam Pakistan tidak bisa membayar utang luar negerinya.
Sebab itu Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan dana talangan sebesar USD 1,1 miliar atau Rp. 16 triliun agar Pakistan terhindar dari default (gagal membayar utang).
Wakil Direktur Pelaksana IMF Antoinette Sayeh mengatakan “perekonomian Pakistan diterpa oleh kondisi eksternal yang merugikan, akibat dari perang di Ukraina, dan tantangan domestik, termasuk dari kebijakan akomodatif yang mengakibatkan pertumbuhan yang tidak merata dan tidak seimbang”.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaDi provinsi Baghlan terdapat 311 korban tewas, 2.011 rumah hancur dan hampir 3.000 rumah rusak parah.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.
Baca SelengkapnyaSedikitnya sekitar 30 orang tewas saat terjangan banjir bandang dahsyat menyapu beberapa wilayah Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaNilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSelain tornado, bencana alam yang juga mengakibatkan kerugian besar terhadap ekonomi adalah gempa bumi dan tsunami di Jepang 2011.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca Selengkapnya