Serangan Israel tewaskan 50 korban di Gaza, 500 terluka
Merdeka.com - Sebanyak 29 warga Palestina --17 di antara mereka perempuan dan anak --terbunuh dalam operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Rabu (9/7) kemarin. Berdasarkan data yang dihimpun dari badan layanan darurat jumlah korban tewas secara keseluruhan dalam dua hari terakhir menjadi 50 orang.
Juru bicara badan layanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan, hampir 500 orang juga terluka. Di antara korban tewas pada Rabu kemarin, adalah 10 anak, tujuh perempuan, dan tiga anggota kelompok gerilyawan.
Dilansir AFP, Kamis (10/7), setidaknya dari lima kali serangan udara Israel, semua korban tewas adalah perempuan dan anak. Pada Rabu sore, sebuah rudal mengenai sebuah rumah di Al-Maghazi, lokasi kamp pengungsian di bagian pusat Gaza, mengakibatkan terbunuhnya seorang ibu bersama empat anaknya. Sebelumnya, dua perempuan dan empat anak juga tewas di bagian utara dan timur Kora Gaza.
-
Kenapa anak-anak Palestina sering jadi korban? Dalam semua kasus pembunuhan yang didokumentasikan ini, DCIP menegaskan anak-anak tersebut bukan ancaman dan tidak ada bukti bahwa pasukan Israel mengeluarkan peringatan sebelum menembak.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Siapa yang menjadi korban serangan di Palestina? Puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban, termasuk perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023.
-
Siapa yang membunuh anak-anak Palestina? Sebanyak 141 anak-anak Palestina dibunuh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap anak-anak Palestina? Laporan ini berdasarkan pengakuan para saksi mata, laporan medis, dan tayangan CCTV. Pembunuhan yang didokumentasikan laporan ini berlangsung antara 2 Oktober 2023 dan 31 Juli 2024, seperti dilansir Middle East Eye.
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
Serangan di bagian timur kota Gaza, Shejaiya, menewaskan dua anak bersaudara berusia 12 dan 13 tahun. Sementara serangan lain di perumahan Zeitun membunuh seorang ibu dengan anaknya yang baru berusia 18 bulan.
Demikian juga seorang ibu berusia 40 tahun yang tewas bersama anaknya (14) saat rudal Israel meledak di Beit Hanun. Sementara di Rafah, bom pesawat Israel menewaskan nenek berusia 60 tahun dan anak perempua berumur 10 tahun.
Sementara itu pada Rabu dini hari, serangan udara Israel di Beit Hanun berhasil menewaskan seorang komandan perang kelompok Islamic Jihad, Hafez Hammad. Namun lima anggota keluarganya--termasuk di antara dua perempuan dan gadis berusia 16 tahun--juga turut menjadi korban.
Di Gaza bagian tengah, sekelompok petugas medis harus mengangkat mayat nenek berusia 80 tahun dari reruntuhan rumahnya yang rusak akibat serangan udara Israel. Masih di wilayah yang sama, seorang pria usia lanjut juga tewas bersama anaknya.
Sejak dimulainya serangan militer bernama "Operation Protective Edge" pada Selasa (8/7), pesawat tempur Israel telah menggempur 550 target di sekitar Gaza.
Di sisi lain, sudah 170 rudal ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Sebanyak 45 di antaranya mengenai pusat-pusat sejumlah kota, termasuk di antaranya Jerusalem dan Tel Aviv.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan sudah berbicara dengan sejumlah pemimpin dunia termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu , Presiden Palestina Mahmoud Abbas , Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi, dan juga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry untuk membahas krisis ini.
"Saya sangat khawatir terhadap gelombang kekerasan baru di Gaza, Israel bagian selatan, dan juga Tepi Barat--termasuk di antaranya Yerusalem Timur. Ini adalah ujian paling kritis bagi kawasan (Timur Tengah) dalam beberapa tahun terakhir," kata Ban.
"Gaza saat ini berada di ujung tanduk. Situasi yang terus memburuk ini dalam terus menjadi spiral yang dapat dengan cepat tidak terkontrol oleh siapapun," kata dia.
"Resiko meluasnya gelombang kekerasan ini sangat besar terjadi. Gaza, dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan, tidak boleh kembali mengalami perang," kata Ban.
Di sisi lain, Ban juga mengecam serangan-serangan rudal dari Gaza yang ditujukan ke wilayah Israel. Dia mengatakan, "serangan tersebut tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan." Dia juga mendesak Netanyahu untuk menahan diri dan menghormati kewajiban internasional mengenai perlindungan bagi masyarakat sipil.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Baca SelengkapnyaSerangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian adalah anak-anak.
Baca SelengkapnyaPotret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Baca SelengkapnyaSepanjang Israel membombardir Jaur Gaza, berbagai potret memilukan terekam kamera para jurnalis. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaAnak-anak merupakan korban nomor satu dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaIriana menyerukan agar serangan ke Palestina segera diakhiri.
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel ini terjadi hanya beberapa jam setelah AS mengumumkan akan menggelontorkan dana USD 3,5 miliar kepada Israel.
Baca SelengkapnyaSejak menyerang Gaza pada awal Oktober, Israel telah melakukan 1.779 operasi pembunuhan.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel kembali menghantam kamp pengungsi di Jalur Gaza. Anak-anak pun kembali menjadi korbannya. Berikut potretnya!
Baca SelengkapnyaIsrael kembali melanjutkan serangan udara ke Jalur Gaza. Terbaru, salah satu serangan negara Zionis itu menewaskan tujuh anak tak berdosa.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca SelengkapnyaTentara penjajah Israel bersembunyi dalam truk bantuan kemanusiaan lalu menembak warga dengan membabi buta.
Baca Selengkapnya