Serangan sempurna ke Suriah dan kicauan Trump 'misi selesai'
Merdeka.com - Presiden Donald Trump melalui Twitter mengumumkan 'mission accomplished' atau misi selesai. Kicauan Trump setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Suriah. Dia juga mengucapkan terima kasih pada Inggris dan Prancis, yang menjadi sekutunya dalam melancarkan serangan tersebut.
"Serangan yang sempurna tadi malam. Terima kasih Prancis dan Inggris atas kebijaksanaan dan kekuatan militer mereka. Tidak ada hasil yang lebih baik lagi. Misi selesai!," twit Donald Trump pada Sabtu (14/5).
Dalam twit berikutnya, Donald Trump menyatakan, ia sangat bangga dengan militer (Amerika Serikat) yang sebentar lagi akan bertambah hebat, menyusul disetujuinya anggaran pertahanan bernilai miliaran dolar.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Apa yang dilakukan Secret Service saat serangan terhadap Trump? Secret Service segera melumpuhkan pelaku penembakan yang terjadi saat mantan presiden Donald Trump, berpidato di Pennsylvania, Sabtu (13/7) waktu setempat.
-
Apa yang Trump lakukan dengan TikTok? Trump menjawab dengan memuji penggunaan platform TikTok dalam kampanyenya, namun mengalihkan fokus dari pertanyaan tersebut.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
Pada kesempatan yang berbeda, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley menegaskan bahwa Washington siap untuk terus menekan Suriah pasca-dugaan serangan senjata kimia yang menurutnya dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Amerika Serikat 'terkunci dan termuat'. Ketika Presiden kami menarik sebuah garis merah, maka ia akan melakukannya," ujar diplomat Amerika Serikat tersebut dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB seperti dilansir CNN, Minggu (15/4).
Haley pun mengecam Rusia karena melindungi Suriah. Ia menyatakan, Moskow telah "menyemangati" Presiden Bashar al-Assad untuk melanjutkan serangan.
Adapun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menegaskan "dukungan penuh" terhadap serangan Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah.
"Saya tidak mengatakan bahwa serangan tadi malam menyelesaikan seluruh persoalan, tapi dibandingkan dengan alternatif --tidak melakukan apa-apa-- maka itu merupakan hal yang benar untuk dilakukan," ujar Sekretaris NATO, Jens Stoltenberg.
Rusia, melalui Duta Besarnya untuk PBB, Vassily Nebenzia menegaskan bahwa Washington telah memulai sebuah "upaya militer ilegal".
"Rusia mengutuk sangat keras, serangan terhadap Suriah di mana personel militer Rusia membantu negara yang berdaulat dan upaya kontraterorisme mereka," demikian Nebenzia membacakan pernyataan tertulis Presiden Vladimir Putin.
Lebih lanjut, diplomat Rusia itu menjelaskan bahwa pemeriksaan oleh Organisasi PBB untuk Larangan Senjata Kimia tidak menemukan "jejak aktivitas yang bertentangan dengan konvensi senjata kimia" di fasilitas penelitian ilmiah di Suriah yang menjadi target serangan Amerika Serikat Cs.
"Fasilitas ilmiah di Suriah hanya digunakan untuk kegiatan damai yang bertujuan meningkatkan efektivitas kegiatan ekonomi Suriah," jelasnya.
Peluncuran serangan Amerika Serikat terhadap Suriah diumumkan Donald Trump dari Gedung Putih pada Jumat malam. Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan, dengan berkoordinasi dengan Prancis dan Inggris, Washington telah meluncurkan serangan ke Suriah pasca-sepekan terjadinya dugaan serangan senjata kimia terhadap warga sipil di Douma.
Serangan tersebut diluncurkan pada hari Jumat, pukul 21.00 waktu Amerika Serikat atau Sabtu pagi waktu Eropa dan Timur Tengah.
Pernyataan Trump soal "mission accomplished", mengingatkan publik pada pidato mantan Presiden George W. Bush tahun 2003. Saat itu Bush Jr yang berada di kapal induk USS Abraham Lincoln mengumumkan diakhirinya operasi tempur di Irak dengan latar bertuliskan, "mission accomplished".
Namun, kata-kata Bush Jr tersebut dinilai menunjukkan ironi mengingat perang terus berkecamuk. Dan pada akhir masa kepresidenannya, Bush mengakui telah menggunakan frasa yang salah.
Terkait dengan serangan ke Suriah, Pentagon menegaskan kembali pernyataan Donald Trump. Pada hari Sabtu, Pentangon menyatakan bahwa operasi berlangsung sukses. "Tadi malam, operasi berjalan dengan sangat sukses. Kami mencapai tujuan kami. Kami menembaki sejumlah situs, jantung program senjata kimia. Jadi, misi selesai," tutur Juru Bicara Pentagon, Dana White.
Sementara itu, terdapat perbedaan pernyataan antara Donald Trump dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, terkait dengan serangan lanjutan yang akan diluncurkan. Jika Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya "siap untuk mempertahankan respons ini sampai rezim Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia yang dilarang", maka Mattis menyampaikan bahwa untuk saat ini, rudal hanya akan "digunakan untuk satu kali tembakan".
Menurut Mattis pula, serangan Amerika Serikat dan sekutunya telah mengirimkan "pesan yang kuat" untuk "menghalangi" Assad melancarkan serangan senjata kimia lainnya.
"Sangat jelas bahwa rezim Assad tidak mendapat pesan (dari serangan) tahun lalu. Kali ini, kami dan sekutu telah meluncurkan serangan yang lebih keras," tutur Mattis.
Klaim Pentagon menyebut, terdapat 105 rudal yang diluncurkan dalam serangan ke Suriah dan setiap rudal berhasil mencapai target. Pentagon mengatakan, tidak mengetahui adanya dampak serangan terhadap warga sipil.
Sementara, pasukan bersenjata Suriah dalam pernyataannya menyebut, sistem pertahanannya telah mencegat sebagian besar rudal. Namun, sejumlah lainnya mengenai beberapa sasaran termasuk Pusat Penelitian di Barzeh. Televisi milik pemerintah Suriah melaporkan, tiga warga sipil di Homs terluka akibat intervensi Amerika Serikat tersebut. Versi Suriah, rudal yang diluncurkan Amerika Serikat Cs mencapai 110 rudal.
Pejabat militer Amerika Serikat, Letnan Jenderal Kenneth McKenzie mengklaim bahwa tidak satu pun pesawat atau misil dalam operasi ini, sukses dihalau oleh sistem pertahanan udara Suriah. Ia menambahkan, tidak ada indikasi Suriah menggunakan sistem pertahanan udara buatan Rusia.
Dari pihak Rusia, salah seorang pejabat militernya, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy menerangkan, setidaknya 71 rudal jelajah berhasil "dihalau" oleh sistem pertahanan udara Suriah.
"Itu membuktikan efisiensi tinggi persenjataan Suriah dan keterampilan profesional prajurit Suriah yang dilatih oleh spesialis Rusia," kata Rudskoy. "Selama 18 bulan terakhir, Rusia telah sepenuhnya memulihkan sistem pertahanan udara Suriah, dan melanjutkan perkembangannya," imbuhnya.
Reporter: Khairisa Ferida
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaHouthi menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaSerangan gabungan AS dan Inggris ini dilancarkan sebagai balasan untuk Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al-Assad kabur ke Rusia.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemberontak melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan, dan para pemuda merobek poster presiden Suriah
Baca SelengkapnyaSerangan ini dilakukan setelah kelompok pemberontak menggulingkan kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad dan menguasai Damaskus.
Baca SelengkapnyaPerang baru kembali pecah di Negara Arab. Pasukan pemberontak antipemerintah berhasil mengambil alih Aleppo di Suriah dari rezim Bashar Al Assad.
Baca Selengkapnya