Serangan Tentara Filipina Tewaskan 8 Teroris di Mindanao, 2 Diduga WNI
Merdeka.com - Pasukan keamanan Filipina menewaskan sedikitnya delapan orang militan dalam serangan di hutan Pulau Mindanao. Di tempat itu diyakini salah seorang teroris asal Singapura bersembunyi.
Mayor Jenderal Cirilito Sobejana, komandan Divisi Infanteri ke-6, mengatakan, warga Singapura, Muhamad Ali Abdul Rahiman alias Muawiyah, termasuk target di dalam sebuah kamp di pulau Mindanao yang dilanda perang.
Namun Muawiyah tampaknya selamat dan berhasil melarikan diri, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Senin (4/2).
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Kamp itu tampaknya menjadi markas utama sebuah faksi Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) yang terlibat konflik dengan pasukan pemerintah Filipina pada Minggu pagi.
Sebuah bom seberat 226 kilogram dijatuhkan di benteng utama di dalam kamp, di kota Sultan sa Barongis di provinsi Maguindanao, tempat Muawiyah dan enam teroris asing lainnya --dua orang Malaysia, dua orang Indonesia, dan dua orang "berpenampilan Timur Tengah"-- diyakini bertempat, kata Mayjen Sobejana.
Dia mengatakan jenazah delapan militan ditemukan setelah kamp tersebut berhasil dikuasai pasukan keamanan Filipina.
BIFF adalah kelompok sempalan dari Front Pembebasan Islam Moro yang berkekuatan 12.000 orang, kelompok separatis utama yang telah menandatangani pakta perdamaian dengan pemerintah.
BIFF telah mengupayakan pendekatan yang lebih keras, menjanjikan kesetiaan kepada kelompok teroris ISIS.
Menteri pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, mengatakan militer mengawasi setidaknya 44 teroris dari luar negeri yang mencari perlindungan di Mindanao.
Mayor Jenderal Sobejana mengatakan kamp Maguindanao, yang diperkuat dengan sekitar dua lusin bunker dan lubang perlindungan, dijalankan oleh Muhajireen Wal-Ansar, yang juga dikenal sebagai Maguindanao Daulah Islamiyah, sebuah faksi dari BIFF di bawah imam penghasut Esmael Abdulmalik, juga dikenal sebagai Abu Turaife.
Turaife sendiri dikatakan berada di kamp saat penyerangan terjadi.
Para pejabat intelijen mengatakan kelompok Turaife telah menyediakan tempat berlindung bagi para militan di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sementara itu, Muawiyah diketahui sebagai tersangka utama dalam penculikan tiga pekerja Komite Internasional Palang Merah di provinsi Sulu, di pulau Mindanao yang dilanda perang, pada 2009.
Dia melarikan diri ke Mindanao pada 1990-an dengan Zulkifli bin Hir dari Malaysia, alias Marwan, dan kedua orang itu pada satu waktu digambarkan sebagai "teroris internasional paling berpengaruh yang saat ini beroperasi di Asia Tenggara".
Keduanya dikatakan mahir membuat bom, dan telah merekrut dan melatih ratusan gerilyawan dari luar negeri yang melarikan diri ke tempat yang aman di pulau Mindanao yang dilanda perang.
Warga Malaysia, Marwan, terbunuh dalam serangan pada 2015 oleh pasukan khusus polisi di tempat persembunyiannya di kota Mamasapano, juga di Maguindanao. Tes yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal mengkonfirmasi kematiannya.
Muawiyah, di sisi lain, pertama kali dilaporkan tewas dalam serangan udara di provinsi Jolo pada 2012. Ini tidak pernah diverifikasi.
Dia kembali dikatakan tewas dalam serangan militer di seluruh Maguindanao pada 2016. Sekali lagi, tidak ada konfirmasi.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca Selengkapnya