Seruan Boikot Prancis Oleh Sejumlah Negara Muslim, Apa Saja Produk yang Terdampak?
Merdeka.com - Dalam dua pekan terakhir, seruan boikot produk Prancis ramai diperbincangkan. Aksi ini dipicu tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung ditampilkannya kartun Nabi Muhammad setelah insiden pembunuhan seorang guru, Samuel Paty di pinggiran kota Paris.
Paty dibunuh seorang remaja ekstremis muslim pada 16 Oktober setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas. Kartun Nabi Muhammad diterbitkan ulang majalah satir Charlie Hebdo pada September lalu.
Seruan boikot dari pemimpin dunia pertama kali dilontarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dia menyerukan rakyatnya berhenti membeli barang produksi Prancis. Perusahaan ritel di negara-negara Teluk juga mengeluarkan produk Prancis dari rak-rak supermarket.
-
Siapa yang mendorong boikot? YKMI Telah Menerbitkan Rekomendasi Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, telah mengumumkan 10 produk asing yang terafiliasi konflik Israel dalam diskusi publik yang mengusung tema 'Ramadan Tanpa Produk Genosida' di Jakarta.
-
Dimana boikot terjadi? Boikot juga dipakai dalam berbagai bidang tidak hanya sektor bisnis saja melainkan juga bentuk protes terhadap suatu aturan ataupun kebijakan suatu negara dengan negara lainnya.
-
Siapa yang mendorong boikot produk asing? Langkah-langkah YKMI ini luar biasa. Konstitusi juga sudah melindunginya seperti dalam amanat Pembukaan UUD secara tegas,' ucap dia dalam dialog publik yang bertema 'Ramadan Tanpa Dukungan Produk Genosida' pada Jum’at (15/3) sore.
-
Kenapa boikot dilakukan? Secara umum, boikot dilakukan oleh sekelompok orang dalam rangka memprotes suatu hal yang tidak semestinya harus berubah.
-
Siapa yang memboikot produk? Sejumlah negara di Teluk dan negara mayoritas Islam memimpin dalam survei ini.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
Efek boikot ini sulit dipastikan, dengan hanya laporan terpisah dari penjualan barang-barang Prancis yang terdampak.
Dikutip dari Dawn, Selasa (3/11), ada beberapa sektor dan perusahaan Prancis yang berkaitan erat dengan negara-negara mayoritas Muslim. Namun sejauh ini belum ada indikasi sektor ini terpengaruh.
Gandum
Prancis adalah eksportir utama dunia produk pertanian, dan 3 persen ekspornya ke Timur Tengah, menurut lobi industri ANIA dan gandum adalah ekspor produk pertanian terbesar.
Aljazair adalah pasar ekspor terbesar ke-10 Prancis untuk produk pertanian, menurut data Kementerian Pertanian Prancis, dengan jumlah ekspor sekitar 1,4 miliar Euro pada 2019.
Maroko, salah satu negara yang mengecam penerbitan kartun Nabi Muhammad adalah pasar ekspor pertanian terbesar ke-17 Prancis, senilai 700 juta Euro.
ANIA mengatakan, departemen perdagangan di Kementerian Luar Negeri membentuk pusat krisis dan menghubungkan dengan perwakilan industri pertanian.
Supermarket
Jaringan supermarket Carrefour adalah salah satu target seruan boikot di Arab Saudi. Seruan agar konsumen jangan belanja di supermarket ini jadi trending di media sosial.
Namun belum lama ini, jurnalis Reuters di Riyadh menyambangi dua supermarket Carrefour, yang dilaporkan tetap ramai seperti biasa.
Di Turki, Carrefour memiliki cabang 643 dan mempekerjakan 10.500 karyawan. Namun Perwakilan Carrefour di Paris menyampaikan perusahaannya sejauh ini tak merasakan dampak seruan boikot.
Energi atau BBM
Perusahaan raksasa energi Prancis, Total, ada di banyak negara mayoritas Muslim. Di Pakistan, Bangladesh, dan Turki, negara-negara di mana Prancis dikecam, Total tetap fokus utamanya pada penjualan produk petrokimia dan minyak bumi.
Di Arab Saudi, serta di beberapa negara Teluk lainnya, Total memiliki investasi dalam eksplorasi dan produksi, dan beberapa dalam bidang penyulingan.
Mode dan Kosmetik
Akhir Oktober lalu, Reuters mengunjungi sebuah toko di Kota Kuwait, dan melihat produk kosmetik dan perawatan kulit L'Oreal dikeluarkan dari rak-rak. Toko itu satu dari sekitar 70 cabang yang terkait dengan serikat perusahaan yang memutuskan berhenti menjual produk Prancis.
Tetapi dampaknya bagi L'Oreal - bersama dengan pemain lain di sektor mode Prancis - terbatas. Dikombinasikan dengan Afrika, Timur Tengah adalah kontributor terkecil pendapatan L'Oreal.
Untuk label mode besar Prancis, Timur Tengah mewakili sebagian kecil penjualan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Asia, atau Eropa. Merek besar seperti Louis Vuitton milik LVMH atau Chanel milik pribadi memiliki toko di seluruh Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi dan Dubai.
Tapi orang kaya kaya Timur Tengah cenderung membeli barang mewah saat bepergian ke luar negeri. LVMH, yang juga pemilik Christian Dior, tidak merinci berapa banyak kontribusi Timur Tengah terhadap pendapatan.
Pertahanan dan Ruang Angkasa
Prancis adalah salah satu pengekspor senjata terkemuka dunia. Thales menjual senjata, teknologi penerbangan, dan sistem transportasi umum ke sejumlah negara mayoritas Muslim. Kliennya termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar, menurut situs web perusahaan.
Mesir dan Qatar adalah beberapa negara yang telah memesan jet militer Rafale dari Dassault, yang juga memandang kawasan itu sebagai pasar besar untuk jet pribadinya.
Automotif
Renault mencantumkan Turki sebagai pasar terbesar kedelapan, dengan 49.131 kendaraan terjual di sana dalam enam bulan pertama tahun ini.
PSA, yang membuat merek Citroen dan Peugeot, mengatakan dalam laporan keuangan terbarunya bahwa penjualan di Turki meningkat dan mewakili titik terang di pasar yang sedang dalam kesulitan, meskipun tidak memberikan angka penjualan di negara tersebut.
Dikutip dari Euro News, Renault memiliki pabrik di Turki, pabrik terbesar di luar Eropa Barat berlokasi di barat laut Turki. Lebih dari 6.000 orang bekerja di sana.
Makanan
Karyawan supermarket Al-Meera dan Souq Al-Baladi di Qatar menyisir produk-produk Prancis di rak-rak dan menariknya.
Produk ragi dan coklat bubuk, selai, dan kotak-kotak berisi pasta tomat yang bertuliskan "Dibuat di Prancis" ditarik dan dikeluarkan dari rak.
Beberapa toko di Kuwait menarik produk Prancis seperti keju Kiri, air kemasan Perrier, dan yogurt Activia. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMasalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.
Baca SelengkapnyaMacron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Bidang Pemberdayaan Perekonomian, Eman Suryaman mengingatkan jangan sampai menyasar perusahaan publik lokal
Baca SelengkapnyaHarus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaDalam aksi protes ini aktivis PETA turut mengampanyekan gaya hidup vegan.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang salah dengan fatwanya, namun akan menjadi masalah jika menafsirkannya secara kebablasan.
Baca SelengkapnyaAksi boikot berimbas pada anjloknya bisnis beberapa perusahaan multinasional di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya