Seruan Global Memerangi Kebencian di Dunia Maya Itu Datang dari Selandia Baru
Merdeka.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyerukan aksi nyata untuk memerangi ekstremisme di dunia maya setelah peristiwa penembakan di dua masjid di Kota Christchurch yang menewaskan 51 orang Maret lalu.
Ardern meminta situs jejaring sosial terbesar Facebook untuk melakukan tindakan yang lebih guna memerangi konten ekstremis dan kekerasan.
Ardern akan berada di Prancis bersama Presiden Emmanuel Macron untuk menandatangani kesepakatan yang diberi tajuk 'Seruan Christchurch' untuk meminta Facebook menguji perangkat lunak yang bisa mencegah konten kekerasan dan saling berbagi data lebih banyak dengan pemerintah untuk membantu memberantas materi buruk di dunia maya.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk menegakkan larangan media sosial ini? Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan penyedia platform.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Apa yang sering dilakukan Sekar di media sosial? Sekar adalah ibu yang gemar memasak dan sering berbagi aktivitasnya di media sosial.
-
Mengapa TikTok membuat gerakan #SalingJaga? Tujuan Gerakan #SalingJaga TikTok sebagai platform distribusi video singkat terdepan, mengadakan inisiatif proaktif lewat gerakan #SalingJaga ini bukan tanpa tujuan. Sebaliknya, gerakan ini dibuat untuk melindungi integritas Pemilu 2024 dan melawan misinformasi.
-
Apa yang diminta dari TikTok? TikTok, aplikasi berbagi video yang saat ini menjadi yang terpopuler di dunia, diminta untuk menghentikan operasionalnya di Kanada.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
Ardern menjadi alasan berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Paris bersama Presiden Macron yang akan digelar Rabu besok. Para peserta nantinya akan diminta berkomitmen dengan 'Seruan Chiristchurh' yang bertujuan memberantas konten teroris dan kekerasan di Internet.
Ardern menuturkan pembantaian di Christchurch menegaskan 'tren baru dalam tindak kejahatan para ekstremis'.
"Serangan itu dirancang untuk disiarkan di Internet. Keseluruhan kejadian ditayangkan secara langsung. Skala dari video yang mengerikan ini sungguh luar biasa," kata dia dalam tulisan opininya di koran the New York Times.
©REUTERS/Jorge SilvaArdern mengatakan Facebook menghapus 1,5 juta salinan video itu dalam waktu 24 jam setelah serangan, tapi dia masih menemukannya secara tidak sengaja ketika video itu diputar otomatis di tapak waktu media sosial.
Sejak serangan itu Ardern mengkritik keras Facebook karena tidak berbuat banyak untuk memerangi konten ekstremisme.
Tapi meski kalangan pembuat kebijakan sepakat harus ada tindakan yang dilakukan, tapi mereka masih belum seragam tentang apa yang mesti dilakukan. Dari London hingga New Delhi, jajaran pemerintah merumuskan undang-undang untuk penggunaan Internet, namun di sejumlah kasus langkah itu juga memicu tindakan berlebihan yang bisa mengekang kebebasan berekspresi.
Ardern beralasan koordinasi global dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Penandatanganan Seruan Christchurch ini akan dilaksanakan para rapat para menteri dari tujuh negara pekan ini di Paris.
Perwakilan dari Facebook, Google, Microsoft, dan Twitter juga termasuk yang diundang untuk menghadiri KTT ini. Facebook, Google, dan Microsoft, berjanji mereka akan menandatangani kesepakatan itu. Twitter masih menolak berkomentar.
Sejumlah negara juga diharapkan akan menandatangani kesepakatan tak mengikat ini, termasuk Inggris, Kanada, Yordania, Senegal, Indonesia, Australia, Norwegia, dan Irlandia. Amerika Serikat yang selama ini selalu menolak kebijakan soal Internet ini karena khawatir mencederai kebebasan berekspresi menjadi negara yang tidak diharapkan akan menandatangani kesepakatan ini.
Menurut dua pejabat senior Selandir Baru, kesepakatan itu tidak berisi aturan atau kebijakan yang harus dilakukan. Setiap negara dan perusahaan dibebaskan untuk memutuskan apa yang terbaik bagi negara masing-masing.
Perusahaan media sosial akan mendapat tugas berat untuk menentukan konten seperti apa yang memuat kekerasan atau ekstremisme karena selama ini hal itu belum pernah dibahas atau disepakati.
"Kami akan menyebarkan berbagai komitmen para pemimpin dunia untuk mengurangi penyebaran terorisme dan ekstremisme daring," kata Nick Clegg, wakil presiden Facebook untuk isu global dalam pernyataannya. "Ini adalah isu yang rumit dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan para pemimpin dunia dalam pertemuan minggu depan dan setelah itu merumuskan kerangka kerja untuk menetapkan aturan supaya orang tetap terlindungi dari kekerasan."
Sejak peristiwa Christchurch, Ardern sudah berupaya membangun kesadaran global untuk memerangi kekerasan dan ekstremisme di media sosial. Awal bulan ini dia mengatakan ingin melihat 'tindakan yang lebih jauh dari sekadar kebijakan melalui aturan pemerintah.'
"Banyak sekali yang ingin kita lakukan untuk mencegah agar jejaring media sosial ini tidak dipakai untuk menyebarkan kekerasan ekstremisme," kata Ardern.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait rekomendasi umur untuk aturan pembatasan media sosial kepada anak, MUI belum membahas lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Australia mengumumkan akan melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPara orang tua Yahudi mulai protektif terhadap anak-anaknya. Terutama di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi keras beri teguran ke Meta.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) menganggap platform media sosial kurang pro aktif berkomunikasi dengan pemerintah terkait pemberantasan judi online.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca Selengkapnya