Setiap 4 Detik, Satu Orang Meninggal karena Kelaparan
Merdeka.com - Sebanyak 200 lebih organisasi non pemerintah (NGO) memperingatkan, satu orang meninggal setiap empat detik karena kelaparan. Mereka mendesak tindakan segera untuk mengakhiri krisis kelaparan dunia ini.
Sebanyak 238 organisasi dari 75 negara mengirimkan surat terbuka kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di New York dalam rangka sidang Majelis Umum PBB pada Selasa, mereka mengungkapkan kemarahan mereka karena meningkatnya tingkat kelaparan.
"Sebanyak 345 juta orang saat ini mengalami kelaparan akut, jumlah yang naik dua kali lipat lebih sejak 2019," jelas mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (21/9).
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang butuh perhatian? 'Jika anak Anda terlihat sangat membutuhkan perhatian atau menjadi sangat lengket, mereka mungkin merasa kurang diperhatikan dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Anda.' Perilaku ini bisa mencakup interupsi saat Anda sedang berbicara dengan orang lain atau sibuk dengan kegiatan lain.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa tujuan dari peringatan ini? Tujuan pertama dari peringatan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati hak hidup setiap manusia.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
"Meskipun ada janji dari para pemimpin dunia untuk tidak membiarkan kelaparan lagi di abad ke-21, kelaparan sekali lagi akan terjadi di Somalia. Di seluruh dunia, 50 juta orang berada di ambang kelaparan di 45 negara," paparnya.
Mereka memaparkan, sebanyak 19.700 orang diperkirakan mati kelaparan setiap hari atau satu orang mati kelaparan setiap empat detik.
"Sangat buruk bahwa dengan semua teknologi di bidang pertanian dan teknik panen hari ini kita masih berbicara tentang kelaparan di abad ke-21," kata Mohanna Ahmed Ali Eljabaly dari Asosiasi Perawatan Keluarga Yaman, salah satu penandatangan surat itu.
Menurut Eljabaly, krisis ini erat kaitannya dengan ketidakadilan serta mendesak dilakukan tindakan segera dengan memberikan bantuan makanan untuk menyelamatkan nyawa mereka yang terdampak krisis ini.
Menurut para NGO, penyebab krisis kelaparan global ini adalah kemiskinan, ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan gender, konflik, perubahan iklim, dan gesekan ekonomi. Di samping itu juga diperparah dengan dampak pandemi Covid dan perang di Ukraina yang semakin membuat harga makanan melonjak.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekeringan melanda dua distrik yakni Lambewi dan Agandugume.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaAhmad Shabat, yang berusia 4 tahun, harus menderita karena kehilangan kedua orang tuanya dan kedua kakinya setelah terkena serangan Israel sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaSerangan brutal Israel yang terus berlanjut membuat Jalur Gaza terperosok dalam bencana kelaparan.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dipastikan karena terjangkit diar
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca Selengkapnya