Siapapun presidennya, AS akan selalu bikin kacau Timur Tengah
Merdeka.com - Pemilihan presiden Amerika Serikat kini memasuki babak baru. Partai Republik dan Partai Demokrat mulai memilih siapa bakal calon yang pantas maju sebagai capres.
Setelah kaukus Iowa yang berlangsung pada 1 Februari lalu, ada dua kandidat dari Partai Demokrat yang bertarung menuju capres, yakni Bernie Sanders dan Hillary Clinton.
Sedangkan dari Partai Republik ada sembilan kandidat, tiga kandidat terkuat adalah Ted Cruz, Marco Rubio, dan Donald Trump.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Bagaimana Pilpres AS 2024 aman dari campur tangan asing? Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat pemilu telah berupaya memperkuat pertahanan keamanan siber di seluruh sistem pemungutan suara nasional, dengan menerapkan berbagai prosedur mulai dari pengendalian akses hingga pengujian rutin untuk mendeteksi potensi kerentanan. Mereka juga melakukan pengujian terhadap peralatan pemungutan suara sebelum setiap pemilihan untuk memastikan bahwa mesin-mesin tersebut berfungsi dengan baik.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Mengapa prinsip pemilu penting? Prinsip-prinsip pemilu ini bertujuan untuk memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis, mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas, memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan pemilu, serta mewujudkan pemilu yang efektif dan efisien.
Dalam kampanye para bakal calon tersebut masih belum bisa dipastikan kebijakan luar negeri seperti apa yang akan mereka ambil jika menjadi presiden Negeri Paman Sam. Meski begitu setidaknya kebijakan luar negeri yang mereka sampaikan di dalam kampanye masih bisa dicermati.
Semua kandidat sepakat: Amerika harus mengalahkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai kebijakan prioritas. Mereka mengatakan negara-negara sekutu Amerika di Timur Tengah harus berbuat lebih banyak buat menghancurkan ISIS. Selain itu para kandidat juga membahas soal dukungan terhadap Israel, meski ada sejumlah perbedaan pandangan, seperti dikutip dari albawaba.com, pekan lalu.
Para kandidat dari Partai Republik memandang Timur Tengah terutama dari sisi memerangi 'terorisme' dan Iran. Mereka bersaing untuk menyampaikan pesan siapa yang lebih baik dalam mengulas soal keamanan nasional dan mengecam kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama.
Kandidat dari Partai Demokrat secara umum mendukung kebijakan Obama selama ini, Sanders kelihatannya lebih berhati-hati dan Hillary akan lebih tegas di luar negeri, terutama dalam penggunaan pasukan militer.
Amerika Serikat selama ini tidak ingin kehilangan pengaruh di Timur Tengah. Tugas presiden baru nanti tentu tetap mempertahankan kepentingan dan (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaJika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaAS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Timur Tengah mulai menjadi pantauan AS terkait chipset AI.
Baca Selengkapnya