Singapura Kebut Upaya Vaksinasi 200.000 Lansia Saat Terjadi Lonjakan Kasus Covid
Merdeka.com - Setengah dari populasi Singapura telah divaksinasi penuh pada Senin (19/7) dan masih ada sekitar 200.000 lansia di atas 60 tahun yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
Data ini disampaikan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung dalam konferensi pers pada Selasa (20/7). Dia menyampaikan pemerintah mengembalikan langkah-langkah pengendalian infeksi ke Fase 2 (peringatan tinggi), karena lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini.
Satgas Covid-19 nasional sebelumnya mencatat program vaksinasi lebih cepat dari jadwal. Diperkirakan setengah dari populasi akan divaksinasi penuh pada akhir Juli.
-
Kapan kasus flu singapura banyak? Kementerian Kesehatan melaporkan kasus penyakit ini hingga pekan ke-11 di tahun 2024 yakni sebanyak lebih dari 5.000 pasien.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Siapa yang rentan terkena Flu Singapura? Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis virus dari kelompok Enterovirus, terutama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang paling rentan terkena Flu Singapura? Meski begitu, anak-anak berusia 0-5 tahun lebih rentan terkena penyakit ini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Vaksinasi para lansia belakangan menjadi perhatian. Pasalnya, dalam sepekan terakhir, sebanyak 81 warga lansia berusia 60 tahun ke atas terinfeksi virus corona, termasuk 12 orang yang tidak divaksinasi.
Dikutip dari laman Today Online, Rabu (21/7), Ong menyampaikan secara keseluruhan, sekitar 70 persen lansia berusia 70 tahun ke atas telah divaksinasi, sementara lebih dari 85 persen dari mereka yang berusia antara 60 dan 69 tahun telah menerima dua dosis vaksin.
Pihak berwenang, lanjut Ong, perlu bekerja lebih keras untuk mendorong tingkat vaksinasi lansia di atas 70 tahun dan berharap angka tersebut mencapai setidaknya 75 persen dalam beberapa hari mendatang.
Ong, yang memimpin satgas, menegaskan kembali lansia berpotensi sakit parah jika terinfeksi virus corona. Pemerintah mendesak para lansia segera divaksinasi.
Dalam siaran pers pada Selasa, Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya mengerahkan tim vaksinasi keliling ke perumahan umum di mana terdapat lebih banyak manula yang tidak divaksinasi.
Satgas juga meminta dokter umum dan penyedia perawatan primer untuk menjangkau pasien mereka yang lebih tua yang tidak divaksinasi dan membujuk mereka untuk mendapatkan suntikan.
Ong menekankan tingkat vaksinasi adalah salah satu pertimbangan utama di balik mundurnya pencabutan pembatasan masyarakat. Faktor lainnya adalah kapasitas rumah sakit di Singapura yang “harus dilindungi”.
Dia mengakui mengembalikan langkah-langkah Fase 3 (peringatan tinggi) ke langkah-langkah di bawah Fase 2 akan sangat meresahkan bagi industri dan perusahaan yang terkena dampak.
Dalam jumpa pers tersebut, Satgas juga ditanyai terkait kemungkinan penutupan sekolah.
Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong yang juga salah satu ketua satgas mengatakan, pemerintah akan terus memantau situasi dengan cermat.
Wong menyampaikan, di sekolah perlu diterapkan protokol yang sangat ketat untuk meminimalisir interaksi di dalam kelas dan memastikan tidak ada penularan di dalam lingkungan sekolah.
“Itulah sebabnya, di sebagian besar pandemi ini, kita dapat membuat sekolah tetap buka, memastikan bahwa pembelajaran berlanjut dengan aman, tidak hanya untuk siswa kita tetapi juga untuk semua pendidik kita,” jelas Wong.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya