Singapura Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona
Merdeka.com - Singapura mengonfirmasi kasus pertama virus corona varian baru pada Rabu. Selain itu, 11 orang lainnya yang sedang berada dalam karantina dinyatakan positif terkena virus corona varian baru.
Dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (24/12), semua pasien, yang pernah berkunjung ke Eropa, dikarantina selama 14 hari di fasilitas khusus atau langsung diisolasi saat baru tiba dari Eropa. Kontak dekat para pasien ini juga dikarantina.
“Saat ini tak ada bukti jenis B117 ini menyebar di masyarakat,” kata Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa penyebab Flu Singapura? Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71), yang tidak hanya dapat menjangkiti anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
-
Apa penyebab flu singapura? Flu singapura atau sebenarnya merupakan penyakit tangan, mulut dan kuku (HFMD) disebabkan virus Coxsackievirus A16 dan Entrovirus A71 yang dapat menular melalui percikan pernapasan (droplet) dan tinja manusia.
Varian baru virus corona pertama kali terdeteksi di Inggris belum lama ini. Varian baru ini disebut menular 70 persen lebih cepat dibandingkan virus varian lama.
Penemuan varian baru ini memaksa Inggris menerapkan sejumlah pembatasan baru seperti melarang kumpul keluarga selama perayaan Natal. Kota London dan Inggris tenggara memberlakukan lockdown untuk mencegah melonjaknya kasus.
Larang Penerbangan
China akan melarang sementara penerbangan langsung dari dan ke Inggris, seperti disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
“Setelah banyak pertimbangan, China memutuskan mengikuti negara lain dan melarang sementara penerbangan dari dan ke Inggris,” jelasnya.
Korea Selatan juga mengambil langkah yang sama, melarang penerbangan dari dan ke Inggris sampai akhir Desember. Sedangkan Filipina menerapkan larangan ini mulai 24 Desember sampai 31 Desember.
Sementara itu, otoritas kesehatan Hong Kong mengumumkan dua mahasiswa yang baru kembali dari Inggris diduga membawa varian baru virus corona. Salah seorang mahasiswa kembali pada 7 Desember dan seorang lainnya pada 13 Desember. Pada Selasa, Hong Kong melarang sementara mahasiswa atau warganya kembali dari Inggris.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya