Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Singapura Ragukan Vaksin Sinovac Usai Nakes Indonesia Terpapar Meski Sudah Divaksin

Singapura Ragukan Vaksin Sinovac Usai Nakes Indonesia Terpapar Meski Sudah Divaksin Vaksin Massal Nakes di Istora. ©2021 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pertengahan bulan ini warga Singapura mulai menerima vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan China Sinovac di sejumlah klinik. Namun beberapa pejabat kesehatan Singapura meragukan efektivitas vaksin Sinovac itu.

Singapura membolehkan 24 klinik swasta memberikan vaksin Sinovac setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini mengizinkan vaksin tersebut digunakan untuk keperluan darurat. Namun meski permintaan vaksin Sinovac cukup tinggi, pemerintah Singapura membatalkan pembelian stok vaksin Sinovac dalam program vaksinasi mereka.

Salah satu alasan mengapa banyak warga Singapura menginginkan vaksin Sinovac adalah karena vaksin itu buatan China dan mereka berencana beriwisata ke Negeri Tirai Bambu. Media pemerintah China belakangan menyebarkan informasi soal keamanan vaksin buatan Amerika dan Beijing menuturkan warga asing yang sudah divaksin dengan vaksin buatan China akan lebih mudah masuk ke negara itu.

Orang lain juga bertanya?

Kenneth Mak, direktur Layanan Medis Singapura, mengatakan kepada wartawan pekan lalu, dia khawatir mendengar kabar dari negara lain yang warganya jatuh sakit karena Covid-19 meski sudah divaksin dengan vaksin Sinovac. Dia menyebut kasus di Indonesia yang banyak dokter dan perawat terpapar Covid-19 padahal sudah divaksin dengan Sinovac.

"Ini memberi gambaran bahwa efektivitas masing-masing vaksin berbeda cukup signifikan," ujar Mak, seperti dilansir laman the New York Times, pekan lalu.

Bisa tertinggal

Awal bulan ini sekitar 350 dokter dan tenaga kesehatan lainnya di Kudus dilaporkan positif Covid-19 meski sudah divaksin Sinovac. Puluhan di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari laman ASia Nikkei, Senin (28/6), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan 14 dokter yang meninggal karena Covid-19 antara Februari hingga Mei, 10 di antaranya sudah divaksin dua dosis Sinovac, dan sisanya baru satu dosis.

Penelitian memperlihatkan vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna yang menjadi andalan vaksinasi di Singapura memberikan efektivitas 90 persen mencegah penularan dalam dunia nyata. Jarang ada kasus yang menyebut warga sakit parah karena Covid-19 setelah divaksin dengan kedua vaksin tersebut.

Ketika WHO mendukung penggunaan vaksin Sinovac untuk keperluan darurat bulan ini, mereka mengatakan efektivitas Sinovac hanya 51 persen dalam mencegah Covid-19 yang bergejala.

Vaksin buatan China ini memang masih dinilai cukup efektif dalam mencegah pasien menjadi parah, namun ilmuwan memperingatkan negara yang memakai vaksin Sinovac bisa tertinggal dibanding mereka yang memilih Pfizer atau Moderna.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?

Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja

Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya