Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sipil vs Militer di Sudan, Bisakah Tercapai Kesepakatan?

Sipil vs Militer di Sudan, Bisakah Tercapai Kesepakatan? demo di sudan. ©dneegypt

Merdeka.com - Butuh waktu empat bulan bagi rakyat Sudan untuk berunjuk rasa di seantero negeri sampai akhirnya militer mengambil alih dan melengserkan kekuasaan Presiden Umar al-Bashir yang sudah berkuasa selama 30 tahun.

Tapi setelah itu hanya butuh waktu 24 jam bagi rakyat Sudan untuk melengserkan pengganti Bashir. Wakil Presiden Pertama sekaligus Menteri Pertahanan Ahmad Awad Ibn Auf mengambil alih kekuasaan menyatakan negara dalam keadaan darurat selama tiga bulan ke depan. Selain itu Auf juga mengumumkan konstitusi Sudan ditangguhkan dan membentuk dewan militer transisi yang akan memimpin negara selama dua tahun. Pemilihan umum akan dilaksanakan setelah masa transisi berakhir, kata Auf.

Tapi tak berselang lama, Jumat malam lalu Auf akhirnya menunjuk Letnan Jenderal Abdulfattah al-Burhan untuk memimpin Dewan Militer, badan yang memimpin negara sementara setelah Bashir digulingkan sehari sebelumnya. Burhan menjadi pemimpin Sudan ketiga hanya dalam beberapa hari.

Dilansir dari laman Aljazeera, Senin (15/4), mundurnya Auf kembali disambut suka cita rakyat Sudan di Ibu Kota Khartoum yang menolak kepemimpinan militer. Mereka tidak mau militer menerapkan jam malam dan mengepung markas militer dan kediaman presiden.

"Jatuh lagi, jatuh lagi," teriak pendemo mendengar pengumuman Ibn Auf mundur. Mereka menyebut kepemimpinan militer selama masa transisi dua tahun hanyalah lelucon yang merampok 'revolusi' mereka.

Sabtu malam, dalam pidato pertamanya yang disiarkan televisi, Burhan menyampaikan pesan yang lebih damai kepada rakyat.

Aturan jam malam akan segera diakhiri, para pendemo yang ditangkap akan dibebaskan dan dia berjanji akan menumpas habis sisa-sisa rezim.

rakyat sudan rayakan lengsernya presiden umar al bashir

Kepala Dewan Militer yang baru yang diyakini populer di kalangan pejabat tinggi militer juga mengatakan proses transisi dari militer ke pemerintahan sipil bisa berjalan selama dua tahun. Namun dia juga menyerukan dialog dengan partai politik dan kelompok masyarakat.

Janji itu disambut baik oleh para demonstran yang menginginkan reformasi dan pemberian ruang politik bagi masyarakat serta mendukung tokoh-tokoh sipil untuk masuk dalam jajaran pemerintahan transisi.

"Yang dikatakan Burhan itu semua benar," kata Dallia Abdulmunim, pendemo di Khartoum. "Setelah 30 tahun, mustahil untuk menyerahkan kepemimpinan kepada pemerintahan sipil begitu saja. Koalisi antara dua pihak ini tampaknya adalah pilihan terbaik bagi kita semua. Mereka akan saling mengawasi."

Direktur penelitian di Pusat Afrika untuk Studi Strategis, Joseph Siegle, mengatakan ada peluang bagus bagi pendemo dan pemimpin militer untuk mencapai kesepakatan.

"Militer paham mereka menghadapi oposisi yang besar jika tetap ingin berkuasa. Ini akan membuat mereka sulit untuk memerintah," kata dia.

"Terlebih lagi Sudan menghadapi krisis ekonomi yang membutuhkan ahli teknis dan dukungan dari lembaga keuangan internasional. Kedua isu ini tidak akan bisa diatasi jika pemerintahan sipil yang didukung suara populer tidak terbentuk."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan, 100 Orang Tewas dalam 2 Pekan
Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan, 100 Orang Tewas dalam 2 Pekan

Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan, 100 Orang Tewas dalam 2 Pekan

Baca Selengkapnya
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi

Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.

Baca Selengkapnya
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
VIDEO Demonstran Makan-Makan dan Jarah Barang-Barang di Istana PM Bangladesh, Ada yang Ambil Baju dan Kutang
VIDEO Demonstran Makan-Makan dan Jarah Barang-Barang di Istana PM Bangladesh, Ada yang Ambil Baju dan Kutang

Sheikh Hasina digulingkan rakyatnya setelah 15 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India.

Baca Selengkapnya
FOTO: Senegal Memanas, Bentrokan Pecah Usai Pemilihan Presiden Ditunda
FOTO: Senegal Memanas, Bentrokan Pecah Usai Pemilihan Presiden Ditunda

Senegal terjerumus dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima Kodam Bukit Barisan Pertama Ini Ikut Pemberontakan PRRI, Berujung Dicopot dari Jabatan
Sosok Panglima Kodam Bukit Barisan Pertama Ini Ikut Pemberontakan PRRI, Berujung Dicopot dari Jabatan

Ia terlibat dalam perlawanan kebijakan pemerintah lalu bergabung dengan PRRI.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Penting di Jalan Cendana Sebelum Soeharto Mundur
Pertemuan Penting di Jalan Cendana Sebelum Soeharto Mundur

Sebelum mengumumkan pengunduran diri, Soeharto ingin bertemu tokoh-tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Seperempat Abad Diduduki Warga, 121 Hektare Lahan di Serdang Bedagai Kini Kembali 'Dipelukan' PTPN IV
Seperempat Abad Diduduki Warga, 121 Hektare Lahan di Serdang Bedagai Kini Kembali 'Dipelukan' PTPN IV

Proses sita dilakukan setelah terdapat putusan berkekuatan hukum tetap, mulai dari tingkat gugatan hingga peninjauan kembali.

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Cumbok, Pertikaian Ulama dan Uleebalang di Pidie Tahun 1946
Mengenang Peristiwa Cumbok, Pertikaian Ulama dan Uleebalang di Pidie Tahun 1946

Sebuah peristiwa konflik sosial yang melibatkan golongan ulama yang tergabung dalam PUSA dengan Uleebalang yang mempengaruhi revolusi Aceh.

Baca Selengkapnya
Rekaman Video Detik-detik Soeharto Meninggalkan Istana Usai Mundur dari Presiden RI, Paspampres Berbaris Beri Hormat
Rekaman Video Detik-detik Soeharto Meninggalkan Istana Usai Mundur dari Presiden RI, Paspampres Berbaris Beri Hormat

Momen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.

Baca Selengkapnya