Sisi Lain Strategi China Hadapi Pandemi Covid-19, Kamera Pemantau Awasi Gerakan Warga
Merdeka.com - Wabah virus corona di China memberikan gambaran yang belum pernah terjadi sebelumnya bagaimana sistem kamera pengintai bekerja, untuk membantu memeriksa pergerakan orang dan menghambat penyakit tersebut.
China sedang mencoba membangun sistem jaringan pengawasan yang paling canggih di dunia, dengan memasang ratusan juta kamera di tempat-tempat umum dan peningkatan penggunaan teknologi seperti pemantauan ponsel cerdas dan pengenalan wajah.
Tahun ini, kota-kota dan desa-desa di seluruh China telah menggunakan sistem dalam rangka "perang rakyat melawan virus corona", istilah yang digaungkan pemerintah.
-
Mengapa China pasang CCTV di bulan? China tengah mempertimbangkan pemasangan CCTV pada pangkalan Bulan di masa depan. Dilaporkan mereka tengah mencari cara untuk memasang jaringan sensor dan kamera yang luas untuk memantau pangkalan bulan di masa depan.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
-
Bagaimana kamera luar angkasa China memotret Bumi? Cara kerja dari kamera ini adalah dengan mengelilingi planet setiap 90 menit dan akan beroperasi selama 2 tahun.
-
Kenapa kamera luar angkasa China diuji dengan kondisi ekstrem? Mengikuti kondisi lingkungan asli di luar angkasa, seperti uji tahan panas dan dingin mulai dari -94 derajat Fahrenheit hingga 122 derajat Fahrenheit di berbagai lokasi.
-
Kenapa pesawat ruang angkasa China dipantau? Mereka disebut-sebut menempatkan enam objek misterius di Orbit Bumi. Mengutip Space, Rabu (20/12), objek misterius itu disebut 'manusia terbang'. Entah apa maksud dari itu. Yang jelas, objek tersebut telah diawasi oleh berbagai pesawat luar angkasa dari seluruh dunia untuk mencatat kadar emisi dari beberapa objek, yang dilepaskan oleh Tiongkok di luar angkasa.
-
Apa yang menjadi fokus utama China dalam keamanan siber? China Meskipun peringkat China lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat secara keseluruhan, China lebih unggul dalam hal perdagangan dan keamanan. Mereka telah mencoba segalanya untuk meningkatkan status ekonominya, termasuk spionase industri.
Sementara pihak berwenang terutama menggunakan data lokasi seluler dan aplikasi penelusuran terkait ID untuk menandai orang yang kembali dari luar negeri untuk karantina, sistem pengawasan kamera telah memainkan peran penting, menurut pejabat, media pemerintah, dan penduduk.
Jaringan telah digunakan untuk melacak kontak orang-orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus, dan untuk menghukum perusahaan dan individu yang melanggar aturan.
"Ini adalah situasi perang," kata seorang pegawai negeri bermarga Wang di kota Tianjin, yang terlibat dalam melacak ribuan orang yang terkait dengan klaster virus corona di sebuah pusat perbelanjaan.
"Kita harus mengadopsi pemikiran waktu perang," lanjutnya, dilansir dari Reuters, Selasa (26/5).
Untuk memantau pergerakan warga, petugas akan duduk di ruang pemantauan atau menelusuri individu melalui ponsel pintarnya dari jaringan kamera.
"Jenis pengawasan ini lebih didorong oleh manusia daripada digerakkan oleh teknologi," kata James Leibold, profesor di Universitas La Trobe Australia, yang meneliti sistem serupa di Xinjiang, China barat daya.
'Pembatasan Masa Perang'
Media pemerintah, pejabat dan pemerintah daerah telah melaporkan hasil pemantauan sistem ini dalam rangka kampanye melawan virus corona.
Di desa Donghan di Hubei, provinsi tempat virus muncul pertama kali akhir tahun lalu, anggota jaringan Liu Ganhe melihat enam warga desa berkumpul tanpa masker, jadi dia melaporkan ke pihak berwenang.
“Kader desa bergegas ke tempat kejadian untuk membubarkan kerumunan dan mengedukasi masyarakat,” kata media, memuji “pembatasan masa perang” yang dapat ditegakkan oleh sistem.
Disebutkan bahwa sistem daerah menelan biaya 40 juta yuan (USD 5,6 juta) dan mencakup lebih dari 4.400 kamera.
Anggota jaringan He Haijun melihat warga desa berkumpul di daerah Yongzhou di provinsi Hunan, jadi dia meneriaki mereka melalui pengeras suara desa, lapor media pemerintah.
”Dalam dua menit, penduduk desa kembali ke rumah mereka,” lapornya.
Penggunaan pengeras suara untuk membubarkan perkumpulan warga juga dikonfirmasi oleh warga empat desa di timur laut China kepada Reuters.
Pihak berwenang juga memasang kamera di luar rumah orang-orang yang datang dari Hubei dan dari luar negeri.
Media pemerintah melaporkan, di Xiangtan, Hunan, sistem itu digunakan untuk mencari seorang pria yang suhu badannya tinggi di pusat perbelanjaan. Pria ini juga diketahui sempat mengendarai motor.
Pejabat melacaknya menggunakan kamera dan mengirim petugas keamanan publik untuk menegurnya.
Media pemerintah telah menerbitkan foto-foto pejabat yang menonton beberapa layar di kantor polisi. Yang lain menunjukkan staf relawan mencari rekaman dan berbagi klip di aplikasi pesan.
Berhasil
Sementara pengawasan mungkin belum sempurna penerapannya, pengetahuan publik tentang sistem ini dapat membantu penegakan hukum.
"Hal itu memang membawa persepsi bahwa seseorang mengawasi Anda, dan mengubah perilaku orang-orang moderat dan mengubah pemikiran orang dari waktu ke waktu," jelas Leibold.
"Saya pikir itu akan menjadi salah satu pelajaran jangka panjang dari Covid, bahwa itu benar-benar berhasil."
Rincian yang dibagikan oleh warga dan pejabat menunjukkan sistem pengenalan wajah juga berperan di kota-kota besar.
Di Tianjin, 100 km dari Beijing, para pejabat mendatangi rumah ke rumah menelusuri orang-orang yang terkait dengan wabah klaster pusat perbelanjaan pada akhir Februari, menggunakan data dari rekaman pengawasan.
Pejabat menentukan waktu yang tepat agar pekerja toko yang terinfeksi terpapar ke pelanggan dan kemudian melacak orang yang tertangkap dalam rekaman di sekitar toko pada saat itu.
Dokumen pengadaan peralatan otoritas lokal, tersedia di berbagai situs web dan dikumpulkan oleh Reuters, memberikan rincian sistem pengawasan daerah yang mencakup teknologi pengenalan wajah yang dapat melacak pergerakan seseorang hingga 90 hari.
Lebih dari 9.000 orang dikarantina.
"Para kader menemukan mereka satu per satu melalui pemindaian kamera keamanan publik," kata pegawai sipil Tianjin kepada Reuters.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China merencanakan membuat pangkalan Bulan secara permanen. Untuk itu mereka ingin lebih dulu memasang CCTV di sana.
Baca SelengkapnyaKehadiran teknologi CCTV memang membantu pemantauan pihak berwenang, terlebih dengan teknologi canggih seperti yang diterapkan di Bandung.
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaRupanya, China memiliki drone untuk mendukung proses pengamatan sasaran dengan bentuk berupa burung gereja.
Baca SelengkapnyaDengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaProgram yang disebutnya dengan nama ‘Semua Punya CCTV’ nantinya akan dikoneksikan di setiap rumah.
Baca SelengkapnyaKamera canggih ini bisa memotret 360 derajat sekeliling Bumi.
Baca SelengkapnyaBarangkali ini adalah kecepatan internet paling cepat di dunia saat ini. Konon kecepatan internet China 10 kali lebih cepat dari negara lain.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaPramono mengaku dirinya belajar banyak dari respons Gen Z tersebut.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca Selengkapnya