Siswa Hong Kong Boikot Hari Pertama Sekolah untuk Ikut Berdemo
Merdeka.com - Ribuan siswa sekolah di Hong Kong hari ini memboikot hari pertama sekolah di tahun ajaran baru dengan ikut berunjuk asa.
Time melaporkan, Senin (2/9), siswa yang ikut dalam aksi diperkirakan sebanyak 10.000 murid dari sekitar 200 sekolah menengah dan tinggi.
Pagi hari murid dari perguruan tinggi swasta elit dan sekolah menengah pemerintah bergandengan tangan di sekitar area kampus mereka meski cuaca sedang badai (2/9).
-
Kenapa pelajar berjuang? Mereka yang sebagian berusia masih sangat belia tak gentar menghadapi kolonial Belanda. Di tengah segala kesulitan, mereka tetap bersikukuh melakukan perlawanan terhadap kolonial pada Agresi Militer Belanda I dan II.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Bagaimana serikat buruh Kung Tang Hwe Koan melakukan aksi May Day? Ketika itu, aksi hari buruh juga sudah dilakukan dengan cara mogok bekerja dan fokus melakukan orasi di depan gedung-gedung yang dianggap vital dan mau mendengar keluh kesah buruh.
-
Kenapa bocah itu protes? Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
Di Universitas Queen's, salah satu sekolah paling tua dan bergengsi di Hong Kong, siswa berunjuk rasa menyerukan "Bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kita!" sebelum menyanyikan lagu sekolah.
Di Universitas China, murid-murid bersiap untuk memboikot kelas sebagai respons atas permintaan pihak universitas untuk membatalkan tindakan mereka karena khawatir terjadi kerusuhan.
Mahasiswa di Universitas St. Francis 'Canossian, almamater pemimpin Hong Kong Carrie Lam, berlutut di tengah hujan dan membawa spanduk menyerukan pihak kampus mengabulkan tuntutan demonstran.
Di saat siswa sekolah menggelar boikot para komuter menghadapi kesulitan untuk bekerja setelah demonstran mengganggu jaringan kereta bawah tanah.
Akhir pekan kemarin demonstran juga bentrok dengan aparat keamanan hingga memaksa polisi mengerahkan meriam air dan gas air mata.
Pada hari Minggu demonstran juga menutup akses ke Bandara Hong Kong hingga menyebabkan para pelancong harus rela berjalan kaki beberapa kilometer menuju bandara dengan membawa koper.
Demonstran juga menggeledah stasiun kereta api dan membakar bendera China.
"Kami mengecam keras perilaku biadab para pendemo," kata Kepala Menteri Hong Kong Matthew Cheung pada konferensi pers hari ini.
Cheung juga menyuarakan ketidaksetujuannya atas pemogokan yang dilakukan oleh mahasiswa.
"Sekolah bukan tempat untuk mengekspresikan tuntutan politik. Tidak ada hal baik dari aksi pemogokan," katanya.
Reporter Magang: Ellen Riveren
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi unjuk rasa ini digelar dengan orasi-orasi politik dari sejumlah dosen, budayawan, seniman dan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPeringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaRatusan buruh ramai-ramai konvoi menuju Istana Merdeka untuk berunjuk rasa selama peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia, pada 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca Selengkapnya