Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Situasi Masih Mencekam, Orang Tua di Kashmir Larang Anak Mereka Sekolah

Situasi Masih Mencekam, Orang Tua di Kashmir Larang Anak Mereka Sekolah aparat keamanan berjaga di Kashmir. ©AFP

Merdeka.com - Sekolah-sekolah di Kashmir kemarin masih terlihat kosong meski pemerintah setempat sudah membuka kembali aktivitas belajar mengajar. Ketegangan masih tetap tinggi di seluruh wilayah Kashmir.

Dilansir dari laman the Guardian, Selasa (20/8), banyak orang tua di Ibu Kota Srinagar tetap menjaga anak mereka di rumah karena khawatir terjadi kerusuhan lanjutan setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan India selama akhir pekan lalu.

Akses ponsel dan internet masih diblokir sejak pemerintah India mengumumkan blokade di Kashmir dua minggu lalu. Sedikitnya 4.000 orang dikabarkan ditangkap aparat keamanan di bawah undang-undang keselamatan publik yang kontroversial, dan warga Kashmir harus menjalani peraturan jam malam hampir sepanjang waktu dengan alasan untuk mencegah kerusuhan kembali terjadi.

Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, BVR Subrahmanyam Jumat lalu mengatakan kehidupan akan kembali normal pada akhir pekan dengan dicabutnya sejumlah larangan dan sekolah kembali dibuka.

Pada hari Senin kemarin sangat sedikit murid yang masuk di salah satu sekolah dari 190 sekolah yang kembali dibuka di Srinagar.

"Ini risiko. Saya tidak bisa mempertaruhkan hidup anak saya demi percobaan," kata petugas polisi setempat.

Komunikasi yang masih diblokir artinya tidak ada cara untuk menghubungi pihak sekolah jika terjadi keadaan darurat, katanya.

"Warga makin marah dan protes selama tiga hari terakhir sehingga orang tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Situasi tidak akan meledak tetapi ada kemungkinan aksi protes akan membesar."

Pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa jumlah pegawai negeri yang kembali bekerja bertambah dengan cepat, tetapi murid yang masuk sekolah sangat sedikit.

Ada beberapa insiden kecil pelemparan batu yang terjadi pada hari Senin kemarin yang telah ditangani sesuai dengan hukum, tambah pejabat itu.

Pada Sabtu malam (17/8), sedikitnya satu orang tewas dan sedikitnya 24 orang terluka dalam bentrokan ketika pasukan India dilaporkan menggunakan gas air mata, granat, dan peluru karet untuk membubarkan demonstran.

Reporter Magang: Ellen Riveren

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Ratusan Siswa Terpaksa Pakai Masker Imbas Jambi Diselimuti Kabut Asap
Potret Ratusan Siswa Terpaksa Pakai Masker Imbas Jambi Diselimuti Kabut Asap

Pemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Ahli Waris Segel SD Inpres di Makassar Usai Menang Gugatan Berujung Siswa Tak Bisa ke Sekolah
Duduk Perkara Ahli Waris Segel SD Inpres di Makassar Usai Menang Gugatan Berujung Siswa Tak Bisa ke Sekolah

Penutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.

Baca Selengkapnya
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu

Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla

Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.

Baca Selengkapnya
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang

Selama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Sekolah di Surabaya Dibuka usai Disegel Tujuh Bulan, Siswa Sujud Syukur Peluk Polisi
Momen Haru Sekolah di Surabaya Dibuka usai Disegel Tujuh Bulan, Siswa Sujud Syukur Peluk Polisi

Para guru, siswa, hingga wali murid tak kuasa menahan haru bahagia saat SMK Prapanca 2 Surabaya kembali dibuka.

Baca Selengkapnya
Potret Si Gemas Bhaj Kama Anak Bungsu Zaskia Adya Mecca yang Sempat Galak Gak Mau Sekolah Sampai Nangis
Potret Si Gemas Bhaj Kama Anak Bungsu Zaskia Adya Mecca yang Sempat Galak Gak Mau Sekolah Sampai Nangis

Tingkah anak bungsu Zaskia yakni Kama benar-benar menggemaskan.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh

Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.

Baca Selengkapnya
Viral Dua Anak Dirantai di Majalengka, Ini Penyebabnya
Viral Dua Anak Dirantai di Majalengka, Ini Penyebabnya

Dua anak itu diduga memainkan ponsel tetangga tanpa izin.

Baca Selengkapnya
Cerita Lengkap Dua Anak di Majalengka Dirantai Ayahnya Gara-Gara Duit Rp50.000
Cerita Lengkap Dua Anak di Majalengka Dirantai Ayahnya Gara-Gara Duit Rp50.000

Ayah dari dua anak itu diduga marah karena uangnya diambil tanpa izin.

Baca Selengkapnya
Warga Buka Jalan di Jambi Usai 19 Jam Diblokir, Desak Polisi Tangkap Pelaku Tawuran 3x24 Jam
Warga Buka Jalan di Jambi Usai 19 Jam Diblokir, Desak Polisi Tangkap Pelaku Tawuran 3x24 Jam

Polisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pilu Kampung Asri di Pedalaman Cianjur, Warga Keluhkan Jalan Rusak hingga Susah Listrik
Kondisi Pilu Kampung Asri di Pedalaman Cianjur, Warga Keluhkan Jalan Rusak hingga Susah Listrik

Kondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.

Baca Selengkapnya