Snowden: Israel, Amerika bikin virus untuk hancurkan nuklir Iran
Merdeka.com - Pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika (NSA) Edward Snowden mengatakan kepada majalah Jerman Der Spiegel bahwa Israel dan Amerika Serikat menciptakan virus komputer Stuxnet untuk menghancurkan nuklir Iran.
Snowden mengatakan pernyataan itu pada wawancara dengan pengembang perangkat lunak Jacob Appelbaum dan pembuat film dokumenter Laura Poitras. Kutipan wawancara itu dimuat di situs Der Spiegel kemarin, seperti dilansir Jerusalem Post, Selasa (9/7).
Dalam wawancara itu Snowden ditanya, apakah NSA bekerja sama dengan negara lain seperti Israel? Snowden menjawab NSA memiliki badan yang bertanggung jawab soal kerja sama dengan pihak luar negeri yakni Direktorat Urusan Luar Negeri.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Gimana cara TNI kerja sama dengan Mossad? Kerja Sama yang Dilakukan Adalah Operasi Intelijen. Namun Mitro Tak Menjelaskan Detilnya.
-
Siapa yang meretas situs Mossad? Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
-
Apa yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
-
Kenapa Mossad bantu TNI? Tujuannya sama, memerangi komunisme di Indonesia. “Kami mengadakan hubungan intelijen dengan Mossad (Israel) dan dengan MI-6 (Inggris). Kedua-duanya sangat peka mengenai masalah komunis,“
-
Mengapa CIA membantu penumpasan PKI? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis.
Ketika ditanya, "Apakah NSA membantu membuat virus Stuxnet?" Snowden menjawab, "NSA dan Israel bekerja sama membuatnya."
Stuxnet pada 2010 lalu sempat membuat kegemparan di fasilitas pengayaan uranium untuk pengembangan nuklir Natanz milik Iran. Negara Barat menuding Iran mengembangkan program nuklir untuk membuat senjata. Virus itu sempat melumpuhkan seribu mesin pengayaan uranium ketika itu.
Snowden juga mengungkapkan Jerman dan negara Barat lain bekerja sama dengan NSA. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran dan Israel telah lama menjadi musuh bebuyutan. Sejak revolusi Iran terjadi pada 1979, Iran telah menjadi musuh nyata bagi Israel dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaPengamat militer mengatakan serangan rudal Iran pekan lalu membuat pertahanan udara ISrael kewalahan.
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca SelengkapnyaMedia berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaJutaan pemukim Israel melarikan diri ke tempat perlindungan dari bom ketika sirene udara berbunyi di seluruh wilayah negara penjajah tersebut.
Baca SelengkapnyaKonflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
Baca SelengkapnyaIran dilaporkan menghujani Israel dengan ratusan rudal hipersonik dan menargetkan pangkalan jet-jet tempur.
Baca SelengkapnyaSejumlah mata-mata Israel terungkap bekerja di media AS untuk membuat pemberitaan yang pro-Israel.
Baca Selengkapnya