Soal pasar bebas Amerika, Indonesia ingin pelajari dokumen dulu
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali mengajak Indonesia untuk bergabung dengan kelompok Trans-Pacific Partnership (TPP) atau dengan kata lain negara-negara yang menganut pasar bebas ala Amerika. Tawaran itu diajukan Obama saat Presiden Joko Widodo melakukan lawatan ke AS.
Mengenai tawaran ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan, Indonesia terlebih dahulu ingin mendapatkan dokumen mengenai perjanjian yang tercantum dalam dokumen TPP. Hal ini merupakan sikap Indonesia yang menganut sistem ekonomi terbuka.
"Ini harus lengkap ya, pertama yang disampaikan Presiden (Jokowi) adalah Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbuka, itu sudah jelas. Yang kedua masalah TPP, Indonesia ingin mendapatkan dokumen, karena sampai sekarang dokumen itu kita belum punya, kita ingin pelajari dokumen itu," kata Retno di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/10).
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
-
Bagaimana cara Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? 'So I just want to say thank you, thank you so much, and I enjoy very much working with you,' tuturnya.
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan Dubes RI untuk PEA? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Siapa yang menerima ucapan terima kasih dari Menlu Retno? 'Apa yang sudah dilakukan, dicapai oleh Kementerian Luar Negeri dan diplomasi Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dukungan ibu/bapak sekalian,' ucapnya.
Lebih jauh Retno menggarisbawahi, Indonesia bermaksud mempelajari segala hal yang berkaitan dengan TPP.
"Indonesia bermaksud/intent to, ini ada nuansa yg harus dijelaskan, bukan 'akan' kalau dalam Bahasa Inggris 'Will', tapi intent to. Setelah kita mempelajari dokumen yang ada, tentunya persiapan juga kita akan lakukan, para menteri tentunya segera mengadakan rapat untuk membuat suatu peta, apa yang kita harus persiapkan, apabila kita join TPP," tutur Retno.
Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung atau tidak bergabung dengan TPP, pemerintah Indonesia perlu mendapatkan dokumen mengenai TPP untuk dipelajari lebih lanjut. "Jadi tidak tiba-tiba melompat bahwa kita akan bergabung," imbuh Retno. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembahasan mengenai Palestina dan Laut Cina Selatan disampaikan Prabowo saat bertemu empat mata dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan pembahasan ini bisa segera rampung sebelum beralih ke pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut RUU tersebut menjadi penting sebab negara-negara tersebut memiliki peran dan teknologi yang cukup baik dalam bidang pertahanan.
Baca SelengkapnyaIndonesia secara resmi telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS pada KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, 23-24 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyampaikan terima kasih karena kelima RUU tersebut sudah diselesaikan di tengah ketidakpastian kondisi global.
Baca SelengkapnyaTidak ada tujuan lain saat berpartisipasi bila menjadi bagian dari komunitas atau kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama bantuan hukum timbal balik (MLA) dalam kasus pidana dan ekstradisi merupakan bentuk konkret komitmen dua negara memerangi kejahatan lintas batas.
Baca Selengkapnya