Solidaritas warga Manchester untuk korban bom konser Ariana Grande

Merdeka.com - Insiden ledakan bom di Manchester Arena, Inggris bagian utara, Senin malam waktu setempat tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi para korban terluka dan keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi sebagian besar rakyat Inggris.

Beramai-ramai mereka menyampaikan rasa bela sungkawa. Bukan hanya ucapan, tetapi juga tindakan. Usai konser penyanyi Amerika Serikat Ariana Grande yang berujung maut itu, penduduk di sekitar Manchester keluar rumah untuk menawarkan berbagai bantuan bagi orang terkena dampak ledakan.

Ada yang menawarkan tempat bermalam bagi korban selamat yang tidak bisa pulang, ada juga yang sekadar memberikan teh hangat untuk orang-orang yang masih syok. Bahkan, sopir taksi menawarkan jasa tumpangan gratis mengingat transportasi umum masih belum bisa beroperasi pasca kejadian.

"Muak dengan apa yang terjadi di Manchester, tetapi takjub dengan para penolong di sana. Mereka menawarkan tempat bermalam, tumpangan gratis taksi, bahkan mereka bersedia menjemput para korban di lokasi," tulis salah satu netizen di media sosial Twitter, seperti dilansir dari laman Independent, Selasa (23/5).

"Sopir taksi menawarkan tumpangan gratis untuk pulang. Hotel lokal menawarkan tempat berlindung bagi anak-anak. Penduduk lokal juga menawarkan tempat untuk bermalam," tulis netizen lainnya.

Banyak netizen yang merasa terkesan dengan tindakan para penduduk lokal bagi korban insiden itu. Sebagian besar menyatakan bahwa dengan bantuan diberikan itu, maka mereka kini kembali percaya bahwa rasa kemanusiaan tidak sepenuhnya mati.

Sebagai informasi, ledakan terjadi usai konser Ariana telah menyebabkan tewasnya 19 orang dan melukai 50 orang. Saat ini polisi masih menyelidiki sebab terjadinya peristiwa tersebut, namun kemungkinan besar ledakan terjadi karena ulah teroris. Perdana Menteri Inggris Theresa May juga menyatakan hal serupa.

"Polisi menganggap ini sebagai aksi terorisme. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengembangkan sebab kejadian yang lebih detail," ujar May dalam sebuah pernyataan resmi. (mdk/noe)