Sudah 211 WNI diduga ikut jaringan terorisme tahun ini
Merdeka.com - Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengungkap sebanyak 211 WNI ditangkap di luar negeri lantaran diduga masuk jaringan teroris. Menurut Direktur PWNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, ada beberapa WNI yang juga sudah ditangkap, namun dibebaskan karena tidak terbukti berhubungan dengan jaringan teror.
"Hingga 23 Februari 2016, jumlah WNI yang ditangkap di luar negeri diduga terkait dengan aktivitas Foreign Terrorist Fighters (FTF) adalah sebanyak 211 WNI," tutur pria akrab disapa Iqbal, kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (23/2).
Iqbal menuturkan, beberapa yang tidak terbukti itu sudah dideportasi dari negara tempat mereka ditangkap. Paling banyak WNI ditangkap terkait jaringan teroris berada di Turki, mencapai 200 orang.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Perinciannya sebagai berikut, Turki 200 WNI. Korea Selatan 5 WNI, tiga tidak terbukti dan bebas. Malaysia 3 WNI, Arab Saudi 2 WNI. Jepang 2 WNI dan Sudan 1 WNI, tapi mereka tidak terbukti. Dan yang paling akhir adalah di Singapura, 4 WNI," lanjut Iqbal.
Kasus terbaru, empat WNI ditangkap oleh Imigrasi Singapura di Woodsland Checkpoint dalam perjalanan dari Johor ke Singapura. Mereka diduga akan melakukan perjalanan ke wilayah yang dikuasai kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Empat orang tersebut sudah ditangkap, diamankan, dan dideportasi ke Indonesia. Mereka sudah diserahkan ke POLRI pada Minggu kemarin.
Dari Batam, keempat orang tersebut dipindahkan ke Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Meski demikian, salah satu dari keempatnya sudah pernah pergi ke Suriah sebelumnya.
Kecurigaan kepada empat orang ini salah satunya didasari pada jalur masuknya mereka ke Singapura yang mencurigakan. Mereka masuk ke Singapura dengan menyeberang dari Batam, kemudian mereka menuju Johor untuk beberapa jam dan balik lagi ke Singapura. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTotal 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaDalam rilis akhir tahun tersebut Polri mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaWNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca Selengkapnya