Sudah 4 Jenderal Rusia Gugur di Medan Perang Ukraina, Siapa Saja Mereka?
Merdeka.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan satu lagi jenderal Rusia tewas dalam pertempuran.
Dia tidak menyebut nama tapi seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri mengatakan Mayor Jenderal Oleg Mityaev tewas oleh pasukan batalyon garis kanan Azov.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (17/3), media Ukraina mengatakan Mityaev tewas di dekat Mariupol.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Siapa yang memimpin pasukan dalam Perang Lima Hari Lima Malam? Pada 1947, Jenderal yang diketahui bernama Bambang Utoyo memimpin pasukannya dalam Perang Lima Hari Lima Malam, sebuah konflik melawan kolonial Belanda di Sumatra Selatan.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang gugur dalam pertempuran? Kabar pasti baru diterimanya dari Kapten Djajoesman, seorang anggota intel tentara di Jawa Timur yang merupakan sahabat baik Oetari. Menurut sang kapten, Soewanda memang telah gugur dalam suatu pertempuran seru yang terjadi di Klakah pada Juni 1949.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Dia dilaporkan adalah jenderal Rusia keempat yang tewas di Ukraina. Sebagian pengamat mempertanyakan mengapa seorang perwira tinggi Rusia begitu dekat di garda depan pertempuran.
Pengamat meyakini ada sekitar 20 jenderal Rusia yang memimpin operasi militer di Ukraina, artinya jika benar empat jenderal itu tewas artinya seperlima dari seluruh jenderal Rusia tewas di medan perang.
Dengan jumlah itu, sejumlah pengamat menilai para jenderal itu tidak hanya berada di tempat dan waktu yang salah, tapi Ukraina tampaknya memang menargetkan para perwira Rusia.
"Saya kira ini bukan kecelakaan. Kalau hanya satu bisa jadi kecelakaan, tapi ini banyak, artinya mereka jadi target," kata Rita Konaev dari Universitas Georgetown kepada BBC.
Seorang lingkaran dekat Presiden Zelensky mengatakan kepada the Wall Street Journal, Ukraina memiliki tim intelijen yang bertugas menargetkan perwira-perwira Rusia.
"Mereka mencari sosok jenderal, pilot, komandan artileri," kata orang itu kepada the Wall Street Journal.
Dengan jumlah personel militer yang kalah jumlah dari Rusia, Ukraina menargetkan perwira tinggi Rusia dan ini penting sebagai bagian dari perang informasi, kata Kanaev.
"Strategi ini memberikan semangat juang bagi Ukraina. Ada unsur kemenangan. Ini menginspirasi."
Untuk mengejar perwira tinggi Rusia, Ukraina harus mengetahui di mana mereka berada. Pengamat mengatakan Rusia selama ini memakai jalur komunikasi yang terbuka sehingga bisa memberi petunjuk di mana target yang akan diburu oleh Ukraina.
"Jika pasukan Rusia memakai ponsel atau telepon radio analog untuk berkomunikasi dengan atasannya, Ukraina punya semua informasi yang mereka butuhkan," kata pengamat pertahanan Konrad Muzyka dari Rochan Consulting kepada BBC.
Setelah kematian Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Ukraina merilis sebuah rekaman yang berisi percakapan dua tentara Rusia membahas kematian sang jenderal dan mereka mengeluhkan jalur aman komunikasi yang tidak berfungsi.
Garis depan pertempuran
Sebetulnya tidak lazim seorang perwira tinggi membahayakan dirinya dengan berada terlalu dekat di garis depan pertempuran dan sumber dari Barat mengatakan mereka melakukan itu untuk mengatur operasi militer yang selama ini kurang memberikan hasil maksimal.
Militer Rusia juga secara komando masih bersifat tradisional, artinya perwira tinggi kerap menjalankan operasi harian, kata Muzyka. Meski kini sudah mulai berubah, ini bisa menjelaskan mengapa para jenderal itu merasa perlu memimpin langsung operasi dari garis depan pertempuran.
"Dalam beberapa tahun belakangan ada perubahan besar untuk membolehkan komandan batalyon mengambil keputusan sendiri. Tapi ini baru diperkenalkan tiga tahun lalu jadi mungkin belum sepenuhnya bisa dijalankan di lapangan."
Rincian bagaimana kematian para jenderal itu tidak diketahui dan mendapatkan informasi valid dari lapangan cukup sulit.
Empat jenderal Rusia yang gugur
Oleg MityaevKomandan Divisi Senapan 150
©BBC
Mayor Jenderal Oleg Mityaev dilaporkan tewas di suatu tempat dekat Mariupol, kota di sebelah tenggara Ukraina yang mengalami pertempuran sengit sejauh ini.
Batalyon Azov mengklaim telah membunuh dia.
Dia adalah komandan dari divisi senapan 150, unit yang baru dibentuk pada 2016 dan berbasis di Rostov, dekat perbatasan Ukraina.
Ukraina mengklaim unit itu dibentuk untuk ikut bertempur di wilayah yang dikuasai separatis di sebelah timur Ukraina meski Rusia membantah militer mereka terlibat pertempuran di daerah itu.
Andrei KolesnikovKomandan pasukan gabungan 29
©BBC
Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov dari pasukan gabungan 29 tewas dalam pertempuran pada 121 Maret, kata sumber Ukraina.
Setelah Kolesnikov menjadi jenderal Rusia ketiga yang tewas, salah satu pejabat negara Barat mengatakan kepada Press Association, militer Rusia kemungkinan mengalami rendahnya semangat juang sehingga perlu perwira tinggi yang terjun langsung ke garis depan pertempuran.
Vitaly GerasimovKepala Angkatan Bersenjata Pasukan Gabungan 41
©BBC
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov tewas pada 7 Maret di luar kota Kharkiv, sebelah timur, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.
Kharkiv dekat dengan perbatasan Rusia, dan menjadi lokasi pertempuran sengit kedua pihak.
Gerasimov ikut terjun dalam Perang Chechnya, operasi militer di Suriah, dan pencaplokan Krimea 2014.
Andrey SukhovetskyWakil Komandan Pasukan Gabungan 41
©BBC
Mayor Jenderal Sukhovestky berada di pasukan yang sama dengan Gerasimov. Dia dilaporkan tewas oleh penempat jitu pada 3 Maret.
Seperti Gerasimov, Sukhovetsky juga pernah bertempur di Krimea dan Suriah.
Tidak seperti jenderal Rusia yang lain, kematian Sukhovetsky dilaporkan oleh media Rusia dan Presiden Valdimir Putin membenarkan kabar ini dalam sebuah pidato.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaSelain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaRusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.
Baca SelengkapnyaBerikut jumlah tentara Israel yang cacat akibat perang dengan Hamas. Israel disebut sembunyikan fakta sesungguhnya.
Baca SelengkapnyaHelikopter milik Angkatan Udara Israel ini jatuh di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina.
Baca SelengkapnyaMiliter mengatakan mereka terus mengevaluasi pertempuran yang sedang berlangsung,.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaIsrael mengklaim jumlah tentara mereka yang tewas sekitar 53 personel.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca Selengkapnya