Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sulitnya berdamai dengan ekstremis

Sulitnya berdamai dengan ekstremis Taliban. reuters

Merdeka.com - Semangat Pakistan berdamai dengan kelompok ekstremis Taliban nampaknya menemui onak duri. Ini lantaran putra mendiang Perdana Menteri Benazir Bhutto , Bilawal Bhutto Zardari menabuh genderang perang pada kelompok itu.

Serangan keras ini lantaran Taliban dinilai tidak mempunyai niat baik dalam perundingan demi mengakhiri kekerasan demi kekerasan terjadi di Pakistan dan Afghanistan. Padahal mereka sempat membuka kantor perwakilan di Ibu Kota Doha, Qatar, tahun lalu seperti dilansir kantor berita AFP (18/6/2013), dan membuka diri demi mendengar masukan terbaik demi negara tempat basis mereka berkembang. "Kami ingin mengundang pelbagai kelompok memberikan solusi damai untuk Afghanistan," ujar juru bicara Taliban saat itu tidak disebutkan namanya.

Di lain pihak sebuah sumber membocorkan kantor perwakilan itu atas desakan Amerika Serikat lantaran beberapa jam setelah kantor perwakilan dibuka Presiden Barack Hussein Obama segera meminta jadwal dialog dengan Taliban. Dalam pernyataannya Obama menyerukan Taliban tunduk pada konstitusi negara tempat mereka berada dan berjanji mengakhiri kekerasan terutama pada perempuan dan minoritas.

Orang lain juga bertanya?

Dukungan dialog dengan Taliban juga datang dari Pakistan. Mantan Panglima Militer Jenderal Ashfaq Kayani mengatakan mereka siap berada di belakang kebijakan pemerintah berdialog pada Taliban guna mengakhiri pemberontakan di negara itu.

Pelbagai partai politik utama di Pakistan pun ikut mendukung usul pemerintah demi mengakhiri pemberontakan Taliban sudah berjalan sejak 2007 dan Perdana Menteri Nawaz Sharif setuju dengan perundingan damai ini seperti dilansir situs globalpost.com (12/10/2013).

Namun hingga kini belum ada tindakan serius dari pemerintah Pakistan bahkan Taliban serta cabang mereka semakin brutal terutama pada hal berkaitan dengan Amerika dan anti-Islam. Jelas saja ini membuat putra Bhutto bersumpah menghabisi Taliban dari Pakistan.

Malah Amerika pun berharap Taliban terus melakukan kerusakan lantaran mereka sudah membuat antisipasi jika ini terjadi seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (27/6/2013).

(mdk/din)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Israel Tak Mau Akhiri Perang di Gaza, Perundingan Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal
Israel Tak Mau Akhiri Perang di Gaza, Perundingan Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal

Perundingan gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Namun tidak dihadiri perwakilan Israel.

Baca Selengkapnya
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN

Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran

Baca Selengkapnya