Surat kabar Swiss ungkap kerja sama milter antara Israel dan Arab Saudi
Merdeka.com - Sebuah surat kabar dari Swiss, Basler Zeitung, mengungkap fakta bahwa ada aliansi rahasia antara Arab Saudi dan Israel. Keduanya memang bukanlah negara yang mungkin bersekutu dalam politik regional. Namun, kedua negara sama-sama memiliki tujuan sama, yakni mencegah ekspansi Iran di kawasan.
Sebagaimana diketahui, Iran memang dikenal sebagai musuh besar Saudi selama ini. Oleh karena itu, Saudi mencoba untuk mendirikan ordo sendiri dengan membangun kerja sama dengan Israel sekaligus melestarikan paham Sunni yang bisa mengimbangi pengaruh Syiah dari Iran.
"Untuk saat ini, Riyadh menolak segala hubungan normalisasi resmi dengan Israel selama konflik dengan Palestina tidak terselesaikan dan normalisasi tersebut belum diumumkan secara resmi oleh negara Arab yang menyebabkan tidak adanya pertukaran duta besar," kata wartawan koresponden surat kabar itu, Pierre Heumann, seperti dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu (10/1).
-
Kenapa AS diam-diam bantu Israel dengan uang? Amerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
-
Kenapa Raja Faisal melarang negara-negara yang mendukung Israel? Embargo yang Dilakukan Arab Saudi Membuat AS Mengalami Inflasi Antrean BBM terjadi di mana-mana. Harga minyak naik empat kali lipat, dari 3 USD menjadi sekitar 12 USD per barel. Hal ini menjadi balasan Raja Faisal atas kebijakan AS yang mengirimkan aneka persenjataan ke Israel selama perang Yom Kippur.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa tujuan Amerika Serikat mendukung Israel? Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Siapa yang memberikan dukungan penuh pada negara-negara Arab? Uni Soviet memberi dukungan penuh pada negara-negara Arab dalam persiapan perang melawan Israel.
"Ada kerja sama rahasia yang dilakukan intensif antara Saudi dan Israel untuk mencapai tujuan utama mengekang proyek perluasan Iran dan merongrong ambisi regionalnya," lanjutnya.
Heumann menambahkan bahwa memang ada kerja sama militer antara Saudi dan Israel. Salah satunya adalah pembelian senjata sebagai bentuk pertahanan negara.
"Negara kerajaan tersebut saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk membeli senjata Israel. Saudi juga telah menunjukkan ketertarikan untuk membeli sistem pertahanan berupa tank dan iron dome yang menurut Israel tebukti efektif melawan serangan roket di Jalur Gaza," jelasnya.
Dalam surat kabar tersebut juga tertera bahwa Saudi berusaha mencegat rudal dari Yaman dengan sistem pertahanan tersebut. Hal itu juga menunjukkan betapa eratnya kerja sama dinas keamanan antara Israel dan Saudi, meski Saudi terus-terusan mengelak adanya kerja sama apapun dengan Israel.
Surat kabar tersebut juga mengungkapkan bahwa beberapa elit Saudi khawatir akan terbukanya kontak dengan perwakilan Israel yang telah berlangsung sejak lama itu di muka umum.
Direktur CIA, Mike Pompeo, juga telah mengungkapkan sejak Desember tahun lalu bahwa Saudi memang bekerja sama dengan Israel dan negara-negara Sunni lain dalam bidang memerangi terorisme. Hal sama juga disampaikan oleh Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz. Dia mengatakan lewat wawancara radio bahwa ada beberapa kontak dengan Saudi, namun dirahasiakan atas permintaan Riyadh.
Selain itu, surat kabar itu juga menekankan bahwa sejumlah tokoh terkemuka Saudi bertemu dengan pejabat Israel di muka umum. Oktober lalu, dua mantan pemimpin intelijenn Israel dan Saudi bertemu untuk bertukar soal pandangan tentang kebijakan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
"Mantan pemimpin intelijen Saudi, Pangeran Turki al-Faisal mengadakan pembicaraan dengan mantan kepala Mossad, Efraim Halevy. Al-Faisal bahkan siap untuk berpartisipasi dengan mitranya dari Israel dalam sebuah simposium di Jewish Community Center di New York," demikian tertera dalam surat kabar tersebut.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaSaudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca Selengkapnya"Kebanyakan dilakukan oleh perusahaan swasta bukan pemerintah, pemerintah Indonesia sangat menolak."
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca Selengkapnya