Survei: 46 Persen Warga AS Sebut Kondisi Ekonomi Negaranya Masuk Kategori 'Miskin'
Merdeka.com - Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) masih khawatir tentang penyebaran virus corona, pesimistis tentang ekonomi bisa kembali normal tahun ini, dan kemampuan Presiden AS Donald Trump untuk menyatukan negara. Demikian hasil sebuah survei terbaru.
Jajak pendapat yang diselenggarakan NBC-Wall Street Journal mengungkapkan, delapan dari 10 responden mengatakan mereka percaya hal-hal tengah berada di luar kendali. Hanya 15 persen mengatakan AS "terkendali". Demikian dikutip dari The Straits Times, Senin (8/6).
Jajak pendapat dilakukan 28 Mei hingga 2 Juni - selama pecahnya unjuk rasa di berbagai kota menyusul kematian George Floyd di Minnesota, tetapi sebelumnya laporan pekerjaan bulanan pada Jumat (5 Juni) menunjukkan ekonomi mungkin membaik lebih cepat daripada yang dikhawatirkan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Survei ini juga dilakukan ketika angka kematian Covid-19 di AS melewati 100.000 dan terus meningkat. Sekarang telah melampaui 110.000.
Gabungan 63 persen responden mengatakan mereka sangat atau agak khawatir mereka atau seseorang dalam keluarga mereka tertular Covid-19. Angka ini turun dari 73 persen pada April, dengan banyak penurunan datang dari orang-orang yang diidentifikasi sebagai pendukung Republik.
Takut Naik Pesawat
Ketika ditanya kapan krisis virus corona akan berhenti di AS, kapan perekonomian dapat kembali normal, 35 persen mengatakan pada tahun berikutnya, naik dari 26 persen dari survei April, dan 22 persen mengatakan beberapa bulan ke depan, turun dari 45 persen. Survei menemukan,17 persen responden mengatakan restart ekonomi akan memakan waktu lebih dari setahun, naik dari 6 persen dua bulan lalu.
Hampir dua pertiga responden, 66 persen, mengatakan mereka akan merasa tidak nyaman terbang di pesawat saat ini atau menghadiri pertemuan umum dalam skala besar. Sekitar 54 persen mengatakan mereka akan merasa tidak nyaman makan di restoran.
Laporan gaji bulanan pada Jumat, yang menunjukkan rekor 2,5 juta pekerja direkrut oleh pengusaha pada Mei dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 13,3 persen, mungkin mengubah penilaian itu.
Secara nasional, Joe Biden berada di depan Trump dengan 7 poin dalam jajak pendapat NBC-Wall Street Journal, dari 49 persen menjadi 42 persen. Angka ini tidak berubah sejak April.
Survei dilakukan terhadap 1.000 responden terdaftar memiliki keseluruhan margin kesalahan (margin of error) kurang lebih 3,1 persen. Margin kesalahan pada pertanyaan "di luar kendali" adalah kurang lebih 3,6 persen.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaMensos Risma ditanya Komisi VIII DPR cara menangani fenomena masyarakat kelas menengah yang rentan mengalami turun kelas
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca Selengkapnya