Survei: Jokowi pemimpin dunia urutan 2 tak disukai warga Australia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo masuk dalam daftar pemimpin dunia paling tak disukai warga Australia, merujuk survei yang digelar Lowy Institute. Presiden RI berada persis di belakang Presiden Rusia Vladimir Putin (67 persen) sebagai tokoh yang tidak disukai warga Negeri Kanguru.
Dalam survei yang dilansir di situs lowyinstitute.org, Rabu (17/6), 29 persen warga Australia mengaku tidak mengagumi Jokowi. Lebih jauh lagi, 42 persen responden menyatakan tidak kenal sosok pemimpin Republik Indonesia.
Survei ini sekaligus mencatat persepsi warga Australia terhadap negara tetangganya itu sedang dalam titik nadir. Jajak pendapat ini membahasakkannya dalam ukuran derajat celcius, tepatnya di posisi 46 derajat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang disalami Jokowi di Selandia Baru? Ekspresi Jokowi menerima salam Maori Hongi saat upacara penyambutan di Selandia Baru.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Apa tanggapan Budi Arie soal Jokowi? 'Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja,' kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
Warga Australia memandang negatif Indonesia lantaran eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua pentolan jaringan penyelundup narkoba Bali Nine.
Melalui survei Lowy Institute ini, disebutkan 65 persen responden asal Australia mendesak Indonesia menghapuskan hukuman mati. Uniknya, 34 persen peserta survei tidak tahu bahwa Indonesia menerapkan sistem politik demokrasi.
Mayoritas warga Australia (87 persen) dalam survei ini sekaligus mendesak Indonesia lebih aktif membantu negara mereka menghalau imigran gelap.
Ini adalah jajak pendapat Lowy yang digelar untuk kali ke-11. Tujuannya mencaritahu persepsi warga Australia terhadap pelbagai isu politik luar negeri.
Selain pertanyaan mengenai hubungan dengan negara tetangga seperti Indonesia atau Papua Nugini, mayoritas responden merasa ancaman terbesar bagi Australia datang dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) serta Rusia. Dalam survei ini, terlihat 20 persen responden lebih khawatir pada ancaman terorisme. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaJokowi bertolak ke Australia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia yang dihelat di Melbourne, Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaKepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca Selengkapnyamargin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sudah mendapatkan hasil survei terbaru yang menempatkan dirinya di posisi puncak.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaHasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca Selengkapnya