Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Mayoritas Rakyat AS Ingin Trump Lengser Sebelum Akhir Masa Jabatan

Survei: Mayoritas Rakyat AS Ingin Trump Lengser Sebelum Akhir Masa Jabatan Donald Trump. ©2019 AFP Photo

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donal Trump akan meninggalkan jabatannya dengan tingkat penerimaan terendah rakyat Amerika, menurut sebuah survei baru CNN yang dilaksanakan SSRS, di mana lebih banyak warga Amerika yang mendukung dia segera lengser.

Mayoritas sebanyak 54 persen mengatakan Trump seharusnya dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari karena terlibat dalam kerusuhan Capitol pada 6 Januari lalu, dengan menghasut pendukungnya menyerbu Gedung Parlemen AS itu.

Masa jabatan Trump akan habis pada 20 Januari. Di tanggal itu, Presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik.

Angka tersebut lebih besar dari survei saat pemakzulan Trump pada 2019 atau awal 2020, seperti dikutip dari CNN, Senin (18/1).

Hampir semua Demokrat (93 persen) mendukung pencopotan Trump dari jabatannya sebelum 20 Januari, sementara hanya 10 persen dari Partai Republik merasakan hal yang sama.

Survei tersebut dilakukan bersamaan saat DPR melakukan pemungutan suara untuk pemakzulan Trump yang kedua kalinya, dan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam dukungan pencopotan Trump sebelum versus setelah pemungutan suara.

Secara keseluruhan, 34 persen warga Amerika setuju dengan cara pemerintahan Trump, turun dari 42 persen saat survei sebelum pemilihan dan satu poin di bawah poin terendah sebelumnya dalam survei CNN. Di antara partisannya, angka penerimaan Trump anjlok 14 poin sejak Oktober tapi masih positif dengan 80 persen penerimaan.

Krisis demokrasi Amerika

Sebanyak 36 persen warga Amerika menyebut serangan 6 Januari di US Capitol adalah krisis demokrasi Amerika, dan 39 persen menyebutnya masalah besar. Pandangan terhadap serangan ini terpecah oleh partai politik, kebanyakan Demokrat menyebutnya krisis (54 persen dan beberapa Republik setuju dengan serangan itu (20 persen).

Masyarakat sebagian besar menolak konspirasi teori tak berdasar di balik kerusuhan, bahwa Biden tak punya cukup legitimasi meraup banyak suara menjadi presiden: 65 persen mengatakan Biden secara sah menang, dan 58 persen percaya bahwa teori konspirasi benar dan ada bukti kuat yang mendukungnya. Tidak ada bukti bahwa pemilu itu tidak sah, juga tidak ada kecurangan yang meluas dalam penghitungan suara.

Sementara itu 75 persen Republik mengatakan mereka punya sedikit kepercayaan pemilu AS mencerminkan kehendak rakyat.

Sebanyak 55 persen warga Amerika mengatakan Trump layak disalahkan terkait kerusuhan Capitol. 92 persen Demokrat menyalahkan Trump dan 13 persen Republik yang menyalahkan Trump.

Selain itu, 4 dari 10 yang mengatakan anggota parlemen dari Partai Republik yang keberatan dengan hasil pemilu 2020 pantas disalahkan yang mana hasilnya 70 persen Demokrat, 14 persen dari Republik.

Secara keseluruhan, 76 persen responden menyalahkan para perusuh. Sedangkan yang menyalahkan kepolisian Capitol jauh lebih sedikit (26 persen).

Paling banyak responden atau 63 persen mengatakan para perusuh Capitol belum cukup dihukum. Sebanyak 85 persen Demokrat mengatakan para perusuh belum menghadapi hukuman yang memadai, sementara itu 38 persen dari Republik yang beranggapan demikian.

Penilaian Masa Jabatan Trump

Sebanyak 55 persen rakyat AS menganggap masa jabatannya lebih sebagai kegagalan daripada kesuksesan, sementara 41 persen menyebutnya sukses. Sebanyak 55 persen mengatakan Trump mengubah AS menjadi lebih buruk (82 persen Demokrat, 24 persen Republik).

Tingkat penerimaan akhir Trump tertinggal jauh di belakang pendahulunya (Barack Obama meninggalkan jabatan dengan peringkat penerimaan 60 persen pada 2017) dan berada di antara yang terburuk sejak Gallup mulai mensurvei tingkat penerimaan presiden secara rutin pada 1940-an. Lima dari 12 presiden pada waktu itu telah meninggalkan kantor dengan peringkat penerimaan di bawah 40 persen: Jimmy Carter dan Trump masing-masing di 34 persen, Harry Truman 32 persen, George W Bush 31 persen, dan Richard Nixon 24 persen sebelum mengundurkan diri.

Ekonomi tetap menjadi poin tertinggi bagi Trump di mata publik: 53 persen mengatakan mereka menyetujui cara dia menangani ekonomi. Krisis besar di tahun terakhirnya menjabat - wabah virus corona dan diskriminasi rasial - mendapat ulasan negatif yang tajam.

Hanya 34 persen menyetujui bagaimana dia menangani masalah rasialisme, dan 36 persen menyetujui bagaimana Trump menangani virus corona.

Peringkat kesukaan terhadap Trump - secara pribadi di luar tugasnya sebagai presiden - termasuk yang terendah dalam karir politiknya. Secara keseluruhan, 33 persen mengatakan mereka memiliki pendapat yang baik tentang Trump, 64 persen tidak baik.

Tingkat kesukaan terhadap Partai Republik anjlok sejak sebelum pemilihan, dan sekitar tiga perempat orang Amerika mengatakan mereka ingin politikus Republik berhenti menganggap Trump sebagai pemimpin mereka.

Metodologi Survei

Metodologi dan bobot untuk survei ini telah dimodifikasi dibandingkan dengan jajak pendapat CNN sebelumnya. Wawancara yang dilakukan di ponsel mencapai 75 persen dari total, naik dari 65 persen pada survei sebelumnya.

Pembobotan demografis disesuaikan untuk memperhitungkan kategori pendidikan yang lebih terpisah yang dikelompokkan berdasarkan ras, dan bobot geografis diterapkan untuk memastikan distribusi yang representatif menurut kepadatan penduduk. Selain itu, hasil dibobotkan untuk identifikasi partisan dan independen, dengan target dihitung menggunakan rata-rata jajak pendapat saat ini ditambah tiga jajak pendapat CNN baru-baru ini.

Survei CNN yang baru dilakukan oleh SSRS pada 9 hingga 14 Januari di antara sampel nasional acak dari 1.003 orang dewasa yang dihubungi melalui telepon rumah atau ponsel oleh pewawancara langsung. Hasil untuk sampel lengkap memiliki margin kesalahan pengambilan sampel plus atau minus 3,7 poin persentase.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024

Trump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.

Baca Selengkapnya
FOTO: Joe Biden Tunjuk Wapres Kamala Harris Jadi Capres Usai Mundur dari Kampanye Pilpres Amerika Serikat 2024
FOTO: Joe Biden Tunjuk Wapres Kamala Harris Jadi Capres Usai Mundur dari Kampanye Pilpres Amerika Serikat 2024

Keputusan Presiden Joe Biden telah mengagetkan warga AS usai dirinya mundur dari pencalonan presiden AS.

Baca Selengkapnya
Pidato Kemenangan Trump,
Pidato Kemenangan Trump, "Tuhan Selamatkan Hidup Saya karena Suatu Alasan"

Donald Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan di hadapan para pendukungnya di Florida.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Donald Trump, Pernah Dicap Dalang Pemberontakan dan Divonis Bersalah Atas Kasus dengan Bintang Porno
Rekam Jejak Donald Trump, Pernah Dicap Dalang Pemberontakan dan Divonis Bersalah Atas Kasus dengan Bintang Porno

Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.

Baca Selengkapnya
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres

Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Semringah Donald Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Sampaikan Pidato Emosional
FOTO: Wajah Semringah Donald Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Sampaikan Pidato Emosional

Donald Trump berhasil mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan torehan 51 persen suara dan 277 electoral college.

Baca Selengkapnya
Mundur Sebagai Kandidat, Joe Biden Dukung Kamala Harris Lawan Trump di Pilpres AS
Mundur Sebagai Kandidat, Joe Biden Dukung Kamala Harris Lawan Trump di Pilpres AS

Biden mengumumkan alasannya mundur dari Pilpres AS. Dia ingin fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya.

Baca Selengkapnya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya

Biden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Blal-blakan Kamala Harris Usai Kantongi Dukungan Biden di Pilpres AS, Siap Kalahkan Trump
Blal-blakan Kamala Harris Usai Kantongi Dukungan Biden di Pilpres AS, Siap Kalahkan Trump

Setelah Biden, pasangan mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga menyatakan dukungannya untuk Harris.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ucapkan Selamat ke Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS
Prabowo Ucapkan Selamat ke Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS

Prabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.

Baca Selengkapnya