Survei: Popularitas Obama kian merosot
Merdeka.com - Menurut sebuah jajak pendapat terbaru menyatakan peringkat Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah anjlok, di saat warga Amerika tidak menyetujui kebijakannya dalam penanganan masalah ekonomi, kesehatan dan krisis di Ukraina.
Peringkat Obama jatuh ke angka 41 persen dari 46 persen untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Ini menurut jajak pendapat dari the Washington Post-ABC News yang dirilis kemarin malam waktu setempat. Kondisi ini jadi tanda mengkhawatirkan bagi para sekutu Partai Demokrat dalam menghadapi pemilu legislatif pada November mendatang, seperti dilansir situs Asia One, Selasa (29/4).
"Hanya 42 persen dari mereka yang disurvei setuju dengan penanganan ekonomi dilakukan Obama, sementara 37 persen setuju dengan bagaimana presiden kulit hitam pertama Amerika itu telah menangani pelaksanaan undang-undang perawatan kesehatan baru dikenal sebagai Obamacare. Sedangkan 34 persen menyetujui terhadap penanganan krisis melibatkan Ukraina dan Rusia," jelas jajak pendapat itu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang jadi presiden pasca pemilu 2004? Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memenangkan pemilu ini dengan 60,62% suara, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi yang mendapatkan 39,38% suara. Pasangan ini kemudian dilantik sebagai presiden dan wakil presiden keenam Indonesia pada 20 Oktober 2004.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
"Rendahnya raihan peringkat dari Obama bisa melukai kandidat dari Partai Demokrat pada musim gugur kali ini. Pemilu sebelumnya menunjukkan bahwa ketika peringkat presiden meraih posisi rendah, maka partainya hampir pasti terkena dampak dari para pemilih," kata the Washington Post.
Partai Republik sekarang mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat dan diharapkan untuk mempertahankan mayoritas suara mereka. Maka fokusnya adalah apakah mereka juga akan merebut kursi Senat dari Partai Demokrat.
Pemilih adalah kunci. Dalam pemilu sela Amerika, jumlah pemilih cenderung lebih rendah daripada pemilihan presiden.
"Dan sekarang lumbung suara dari Partai Republik, kebanyakan pemilih kalangan kulit putih dan orang tua, mengatakan mereka akan memberikan suara pada musim gugur ini daripada pemilih lebih muda dan minoritas," tulis the Washington Post.
Obama mendapat banyak suara dari kelompok kulit putih dan orang tua pada pemilu 2008 dan 2012. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar Terbaru Ranking Presiden AS Dirilis, Siapa Terburuk dan Terbaik?
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaDalam survei dilakukan Populi Center, tingkat kepercayaan publik terhadap MK mencapai 54,8 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca SelengkapnyaKepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca Selengkapnya