Survei: Selfie kini lebih mematikan dibanding serangan hewan buas

Merdeka.com - Aksi swafoto (selfie) digandrungi jutaan orang di seluruh dunia setelah telepon seluler pintar dengan kamera depan menjamur. Tradisi selfie berkembang sekurang-kurangnya lima tahun terakhir.

Seiring dengan kebiasaan baru memakai ponsel pintar itu, risiko mematikan ternyata mengintai. Survei dilakukan Conde Nast Traveler, seperti dilansir Huffington Post Kamis (24/9), menunjukkan tingkat bahaya selfie tanpa kehati-hatian.

Dalam data yang dikumpulkan lembaga itu, jumlah orang tewas karena sembrono melakukan swafoto di seluruh dunia tahun ini lebih tinggi dari serangan hewan buas.

Buktinya, ada 12 kasus kematian karena selfie, sedangkan orang yang tewas diserang hiu 'cuma' delapan saja di seluruh dunia sejak Januari-September.

Pemerintah Rusia sampai membuat rambu-rambu khusus di tempat wisata, mengingatkan warganya supaya mawas diri ketika berswafoto. Munculnya rambu ini dipicu insiden tewasnya dua remaja yang selfie sambil memegang granat aktif.

Beberapa insiden selfie paling tragis tahun ini, misalnya, tewasnya seorang remaja di Kota Houston, Amerika Serikat, ketika swafoto sambil berpose memegang senapan.

Lalu awal bulan ini, turis Jepang tewas ketika serampangan selfie di beranda atas Istana Taj Mahal, India.

Kalau dilihat lebih jauh, pantas saja Rusia sampai membuat rambu. Soalnya, dari 12 kasus tahun ini, paling banyak korban tewas akibat selfie adalah warga Negeri Beruang Merah. Total lima orang mati sia-sia karena sembrono mengambil swafoto di tempat berbahaya. (mdk/ard)