Susahnya jadi muslimah di Prancis
Merdeka.com - Lagi, seorang muslimah Prancis dipaksa melepaskan jilbabnya. perempuan bekerja sebagai perawat di sebuah pusat layanan kesehatan swasta itu menolak penutup auratnya itu dan mengatakan tidak akan pernah menjual akidahnya meski itu peraturan negara, seperti dilansir surat kabar the Guardian (10/4). Dia pun menuntut perusahaan agar bisa terus berjilbab. Namun sayang, permohonannya mentah. Pengadilan menolak keinginannya.
Diskriminasi demi diskriminasi pada umat Islam di Prancis terus terjadi. Masih lekat dalam bayangan saat empat pekerja muslim di Kota Gennevilliers tengah berpuasa bulan Ramadhan tahun lalu malah dipecat dari pekerjaan padahal itu hukumnya wajib.
Keempatnya bekerja menjadi pengawas anak-anak di sebuah wilayah perkemahan. Mereka menolak santap siang dan lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaan. Ini diketahui oleh pengawas bumi perkemahan dan melaporkan pada balai kota selaku pengelola tempat itu. Bukannya memberikan pemakluman keempatnya malah dianggap menyalahi kontrak dan diberhentikan seketika.
-
Kenapa Kazakhstan melarang jilbab di sekolah? Menurut pernyataan di situs web pemerintah Kazakhstan, kebijakan baru ini diberlakukan atas dasar menjamin kesetaraan semua agama di depan hukum dan anggapan bahwa setiap atribut, simbol, elemen dengan satu atau lain cara menyiratkan propaganda dogma yang terkait, serta mencegah keuntungan dari agama manapun di negara itu.
-
Apa tindakan para siswi yang protes larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Bagaimana kebijakan larangan jilbab di Tajikistan? Undang-undang ini sebagian besar menargetkan hijab, atau kerudung, dan pakaian tradisional Islam. Pelanggar kebijakan ini akan didenda mulai dari 7.920 somonis atau Rp12 juta untuk perorangan dan 39.500 somonis atau Rp60 juta untuk badan hukum.
-
Kenapa Tajikistan melarang jilbab? Majelis tinggi parlemen Tajikistan, Majlisi Milli, mengesahkan undang-undang yang melarang 'pakaian asing' dan perayaan untuk dua hari raya besar Islam, yaitu Idulfitri dan Iduladha. Sesi ke-18 Majlisi Milli, yang dipimpin oleh ketuanya, Rustam Emomali, berlangsung pada 19 Juni.Pusat pers Majlisi Milli mengatakan sidang tersebut mengesahkan amandemen yang dibuat untuk undang-undang negara tentang hari libur, tradisi dan ritual, peran guru dan lembaga pendidikan dalam membesarkan anak-anak, tanggung jawab orang tua.
-
Bagaimana Tajikistan melarang jilbab? Kode tersebut sebelumnya tidak mencantumkan pemakaian jilbab atau pakaian religius lainnya sebagai pelanggaran. Radio Liberty's Tajik Service melaporkan pada 23 Mei hukuman bagi para pelanggar bervariasi mulai dari 7.920 somonis atau Rp12 juta untuk perorangan dan 39.500 somonis atau Rp60 juta untuk badan hukum.
Wali Kota Gennevilliers bernama Jacques Bourgoin bilang berpuasa malah membahayakan orang lain sebab bekerja tanpa mengisi perut akan membuat mereka tidak semangat menghadapi kelincahan anak-anak. Bumi perkemahan itu memang memiliki beberapa wahana membutuhkan pengawas seperti kano dan luncur tali (flying fox). Meski akhirnya keputusan pemecatan ini dibatalkan sebab desakan pegiat hak asasi dan pemuka Islam se-Prancis. Namun dia langsung merancang kontrak baru berisi setiap pegawai wajib makan siang, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (20/7/2012).
Penelitian dilakukan profesor ilmu politik dari Universitas Stanford Amerika Serikat bernama David Laitin memperlihatkan prosentase muslim dalam mendapatkan pekerjaan di Negeri Anggur itu kalah jauh dengan umat Nasrani. Jika Kristen mendapat telepon 100 kali tawaran pekerjaan, maka muslim hanya 38 kali.
Banyak dari muslimah mengkhawatirkan masa depan mereka atas aturan dinilai sebagai bencana itu. Tapi bagi pemerintah Prancis larangan jilbab itu hanya untuk membaurkan kaum imigran dan minoritas di tengah masyarakat. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAmnesty International mengecam keras keputusan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaDiaba Konate, atlet basket asal Prancis pun mengungkap isi hati.
Baca SelengkapnyaJilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.
Baca SelengkapnyaSwiss resmi melarang penggunaan cadar, setelah parlemen mengesahkan UU terkait pemakaian penutup wajah.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan cadar mulai berlaku akhir bulan ini, bertepatan dengan awal semester baru.
Baca SelengkapnyaTajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaCholil mengatakan, pelarangan pemakaian jilbab bagi anggota Paskibraka justru malah melanggar aturan konstitusi dan Pancasila.
Baca SelengkapnyaMenag menanggapi polemik soal aturan BPIP berkaitan penggunaan jilbab pada anggota Paskibraka 2024.
Baca Selengkapnya