Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suu Kyi tolak penyelidikan PBB soal kekerasan terhadap Rohingya

Suu Kyi tolak penyelidikan PBB soal kekerasan terhadap Rohingya Aung San Suu Kyi. ©RFA

Merdeka.com - Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi dikabarkan marah saat Uni Eropa memutuskan untuk mendukung investigasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait penderitaan rakyat Muslim Rohingya di negaranya.

PBB memang membentuk satu misi internasional untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar kepada warga Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Namun, Suu Kyi dengan keras membantah telah terjadi pembantaian di negaranya dan menentang penyelidikan tersebut.

Dalam sebuah konferensi, diplomat tertinggi Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan bahwa resolusi yang dicetuskan Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengungkap kekerasan terhadap rakyat Rohingya telah disepakati. Atas dasar itu, badan HAM PBB akan melaksanakan misi pencarian fakta ke Negara Bagian Rakhine meski Suu Kyi merasa keberatan.

Orang lain juga bertanya?

"Misi pencarian fakta berfokus pada penegasan tentang suatu kebenaran masa lalu di tempat itu. Dan kami yakin bisa berkontribusi untuk membangun fakta tersebut dengan dewan hak asasi manusia PBB," kata Mogherini, seperti dilansir dari laman Independent, Kamis (4/5).

Tak hanya Uni Eropa, resolusi yang diadopsi dewan HAM PBB tersebut juga didukung oleh negara-negara lain termasuk Amerika Serikat.

Meski demikian, Suu Kyi tetap berkeras untuk mempertahankan keyakinan bahwa tidak ada penindasan yang telah dilakukan pasukan keamanan di negaranya.

"Kami melepaskan diri dari resolusi karena kamu menganggap resolusi itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan," ujar Suu Kyi.

Penindasan terhadap muslim Rohingya terungkap setelah ada banyak pengakuan dari warga yang menetap di Negara Bagian Rakhine. Mereka yang mengalami kekerasan berusaha melarikan diri ke beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

PBB sendiri telah melakukan wawancara kepada 220 dari 75.000 warga Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh sejak Oktober lalu. Mereka mengaku bahwa pasukan keamanan melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap wanita dan anak-anak di bawah sebuah misi yang disebut pembersihan etnis.

Citra satelit juga menunjukkan bagaimana desa-desa warga muslim di wilayah itu telah dibakar habis oleh pasukan keamanan hingga mereka tidak lagi memiliki tempat bermukim.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR

JK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"

Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang
Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang

Wapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.

Baca Selengkapnya
Kelugasan Puan Kecam Israel di Forum Pimpinan Perlemen Negara G20 Diapresiasi
Kelugasan Puan Kecam Israel di Forum Pimpinan Perlemen Negara G20 Diapresiasi

Puan diketahui kembali mengajak komunitas internasional untuk mendukung gencatan senjata di Gaza serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya
11 Sikap Jaringan Ulama Perempuan Indonesia soal Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina, Ajak Warga Bantu Korban
11 Sikap Jaringan Ulama Perempuan Indonesia soal Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina, Ajak Warga Bantu Korban

Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mengecam keras perang di jalur Gaza. KUPI mengajak warga bantu korban.

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya 'Serbu' Indonesia, Menlu ke UNHCR: Dugaan Kuat Ada Penyelundupan & Perdagangan Manusia
Etnis Rohingya 'Serbu' Indonesia, Menlu ke UNHCR: Dugaan Kuat Ada Penyelundupan & Perdagangan Manusia

UNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.

Baca Selengkapnya
Malaysia Desak PBB Usir Israel dari Daftar Negara Anggota
Malaysia Desak PBB Usir Israel dari Daftar Negara Anggota

Belum lama ini Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Palestina, mendesak penangguhan keanggotaan Israel di PBB.

Baca Selengkapnya