Swiss Bantah Rumor Vaksin Covid-19 Penyebab Meninggalnya Seorang Lansia
Merdeka.com - Seorang lansia berusia 91 tahun penghuni panti jompo dilaporkan meninggal di Swiss lima hari setelah divaksin. Pihak berwenang mengatakan pasien tersebut memang sakit dan tak ada kaitannya dengan vaksin.
Otoritas medis Swiss membantah rumor vaksin BioNTech-Pfizer yang menyebabkan pasien lansia tersebut meninggal dunia.
Kematian lansia 91 tahun di pusat wilayah Lucerne itu dilaporkan meluas di Swiss. Badan pengawas produk obat-obatan Swiss, Swissmedic mengonfirmasi insiden tersebut pada Senin, tapi mengatakan pasien tersebut memang menderita berbagai penyakit.
-
Bagaimana cara seseorang meninggal karena usia tua? Menurut Dr. Elizabeth Dzeng, asisten profesor kedokteran di University of California, San Francisco, 'Tidak ada dokter yang akan mencantumkan 'usia tua' sebagai penyebab kematian di sertifikat kematian. Biasanya, penyebabnya adalah sesuatu seperti serangan jantung atau gagal organ, yang dipicu oleh penyakit-penyakit yang mendasari seperti infeksi, kanker, atau penyakit jantung.' Hal ini menunjukkan bahwa istilah 'usia tua' hanyalah label umum yang sering digunakan ketika penyebab spesifik kematian tidak diketahui atau sulit ditentukan.
-
Kenapa orang meninggal karena usia tua? Jika ada satu orang yang bisa diklaim meninggal karena usia tua, mungkin itu adalah Jeanne Calment, manusia dengan umur terpanjang yang tercatat secara resmi. Dilansir dari Mental Floss, Calment meninggal pada usia 122 tahun pada tahun 1997. Namun, meskipun ia sangat tua, penyebab pasti kematiannya tidak dinyatakan hanya sebagai 'usia tua.' Ini menegaskan bahwa usia tua bukanlah penyebab langsung dari kematian, melainkan kondisi-kondisi medis yang muncul seiring bertambahnya usia.
-
Bagaimana lansia tersebut terluka? Sementara itu korban berupaya memaksa mobilnya hingga membuatnya terseret sejauh tiga meter hingga menyebabkan luka di sekujur tubuhnya.
-
Apa penyebab kematian karena usia tua? Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia memang mengalami penurunan fungsi, yang membuat kita lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Namun, penyebab kematian yang sesungguhnya biasanya adalah kondisi medis yang tidak selalu terdeteksi dengan mudah pada lansia.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
"Klarifikasi oleh otoritas kesehatan wilayah dan Swissmedic menetapkan bahwa, sebagai hasil dari riwayat penyakit dan pengobatan, kaitan antara kematian dan vaksin Covid-19 sangat tidak mungkin," jelasnya badan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (31/12).
"Baik riwayat medis maupun riwayat penyakit akut tidak menunjukkan hubungan sebab akibat langsung antara vaksin Covid-19 dan kematian," lanjutnya.
Badan ini menyampaikan sertifikat kematian akan mencantumkan penyakit sebelumnya yang diderita lansia tersebut sebagai penyebab kematian.
Dalam sebuah pernyataan, Pfizer dan BioNTech menyampaikan pihaknya mengetahui insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga pasien.
"Efek samping yang serius, termasuk kematian yang tidak terkait dengan vaksin, sayangnya cenderung terjadi pada tingkat yang sama seperti yang terjadi pada populasi umum orang tua dan individu berisiko yang saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi," jelasnya.
Kasus tersebut awalnya dilaporkan oleh seorang dokter yang skeptis terhadap virus corona yang menyampaikan rincian kasus tersebut, seperti dilaporkan media Swiss.
Menurut laporan awal, penghuni panti jompo tersebut menerima vaksin pada 24 Desember dan meninggal lima hari kemudian.
Jutaan orang telah diberi vaksin Pfizer tanpa efek samping yang serius. Hampir 1,8 juta orang telah meninggal karena Covid-19, termasuk hampir lebih dari 7.500 di Swiss.
Lucerne memberikan suntikam pertama dari 107.000 suntikan vaksin di Swiss yang telah dilaksanakan sejauh ini, dengan orang tua sebagai penerima pertama.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaLuhut Binsar Pandjaitan, dikabarkan meninggal dunia, pada 7 Oktober 2023, ini penelusurannya
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya