Taiwan Kecam Kediktatoran China dalam Perayaan ke-70 Partai Komunis
Merdeka.com - Dalam pidatonya di Hari Nasional ke-70 Partai Komunis China kemarin, Presiden Xi Jinping mengatakan akan menyatukan Taiwan dengan Negeri Tirai Bambu. Pernyataan itu kontan menuai kecaman dari Taiwan.
Dalam naskah pidato kenegaraan untuk merayakan HUT ke-70 Republik Rakyat China, Presiden Xi mengatakan bahwa pemerintah pusat akan "memajukan pembangunan hubungan lintas-selat secara damai, mempersatukan seluruh negara dan terus berusaha untuk memajukan penyatuan penuh negara kita," demikian seperti dikutip dari CNBC, Selasa (1/10).
Hubungan lintas-selat atau cross-strait relation, merupakan definisi relasi antara China dengan Taiwan --yang mendeklarasikan diri sebagai negara dengan pemerintahan terpisah dari Beijing menyusul perang saudara antara Partai Komunis dengan Partai Kuomintang.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Bagaimana Taiwan merespon tuduhan China? Dalam pernyataannya kepada wartawan di parlemen, yang dikutip oleh Reuters pada Rabu (25/9), Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menyatakan bahwa China merupakan peretas utama di dunia. 'China adalah negara yang pertama kali melancarkan serangan siber setiap hari, yang ditujukan kepada Taiwan dan negara-negara lain yang memiliki aspirasi demokrasi serupa. Mereka adalah pelaku utama,' ujarnya.
-
Mengapa China menuduh Taiwan sebagai peretas utama? Taiwan, yang memiliki sistem pemerintahan demokratis, di klaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya, sering melaporkan bahwa mereka menjadi korban peretasan dan disinformasi dari China. Namun, jarang terjadi Beijing membalikkan situasi dengan melontarkan tuduhan kepada Taipei.
-
Bagaimana ucapan 'Gong Xi Fa Cai' di sampaikan? Dalam budaya Tionghoa, ucapan Gong Xi Fa Cai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya. Ucapan ini juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek, di mana orang-orang saling mengucapkannya untuk mengawali tahun baru dengan harapan yang baik.
-
Apa arti dari Gong Xi Fa Cai? 'Gong Xi Fa Cai' jika diterjemahkan secara harfiah berarti 'semoga kekayaan Anda melimpah.'
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
Kuomintang kalah, melarikan diri ke Pulau Formosa yang terpisah dari China daratan pada sebuah selat. Kala itu, Kuomintang masih mendeklarasikan diri sebagai pemimpin sah seluruh wilayah China.
Urgensi perang terbuka dengan Partai Komunis China semakin meluntur pada tahun-tahun berikutnya, hingga akhirnya Kuomintang membentuk pemerintahan negara Republik China (RoC) atau Taiwan dewasa ini.
Sementara Partai Komunis China yang keluar sebagai pemenang dalam perang, memerintah China daratan dengan beribukota di Beijing --atau yang kita kenal sebagai Republik Rakyat China (PRC).
Akan tetapi, kedua belah pihak saling melempar penolakan eksistensi masing-masing sebagai pemerintahan seluruh wilayah Tiongkok, dan, tensi antara kedua negara masih terjadi hingga saat ini.
Secara terpisah, saat berpidato di resepsi pada Senin 30 September malam, Xi kembali menekankan perlunya persatuan China di bawah Partai Komunis untuk mengatasi tantangan.
"Persatuan adalah besi dan baja; persatuan adalah sumber kekuatan," kata sang presiden China, menurut transkrip terjemahan bahasa Inggris dari Kementerian Luar Negeri.
Pemimpin China itu menegaskan kembali posisi pemerintah dalam "Satu Negara, Dua Sistem" di Hong Kong dan Makau, serta prinsip "Satu-China" di Taiwan.
Xi mengatakan, "Penyatuan kembali sepenuhnya tanah air adalah tren yang tak terhindarkan; itu adalah kepentingan nasional yang lebih besar dan apa yang diinginkan semua orang Tiongkok. Tidak ada satu dan tidak ada kekuatan yang bisa menghentikannya!"
Merespons pidato presiden Xi Jinping, pemerintah Taiwan mengutuk "kediktatoran China", dengan mengatakan negara itu adalah ancaman bagi perdamaian dan berusaha mencari alasan untuk ekspansi militernya, demikian seperti dikutip dari ABC Australia.
Dewan Urusan China Daratan --sebuah lembaga pemerintah Taiwan-- menanggapi parade dan komentar Xi, mengatakan bahwa Taiwan tidak akan pernah menerima prinsip "satu negara, dua sistem" sebagai cara terbaik untuk menyerap kembali Taiwan.
"Partai Komunis Tiongkok telah bertahan dengan kediktatoran satu partai selama 70 tahun, sebuah konsep tata kelola yang melanggar nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia, menyebabkan risiko dan tantangan bagi pengembangan China daratan," katanya.
"Komentarnya tentang perjuangan untuk persatuan, peremajaan dan penyatuan besar hanya alasan untuk ekspansi militer, yang secara serius mengancam perdamaian regional dan demokrasi dan peradaban dunia."
"Garis hidup kelangsungan hidup dan pengembangan daratan China tidak terikat pada satu orang dan satu pihak," kata dewan.
Menurut lembaga itu, Taiwan telah menjadi negara demokrasi selama lebih dari 30 tahun, dan China harus menggunakan momen ini untuk mencerminkan dan mendorong demokrasi.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaKericuhan mewarnai rapat parlemen Taiwan ketika membahas reformasi wewenang pada Jumat (17/5).
Baca SelengkapnyaBuntut China mengerahkan puluhan jet tempurnya ke wilayah perbatasan, militer Taiwan menggelar latihan perang di Stasiun Utama Taipei pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pertemuan ASEAN-China Summit yang dihadiri Perdana Menteri China, PM Li Qiang.
Baca SelengkapnyaXi Jinping mengatakan dirinya siap mendukung kepemimpinan kuat Prabowo dan jajarannya.
Baca SelengkapnyaPertemuan Presiden Jokowi dan Xi Jinping Hasilkan 8 Kesepakatan
Baca SelengkapnyaBeredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China
Baca SelengkapnyaXi Jinping merasa senang Prabowo menjadikan China sebagai negara pertama yang dikunjungi usai dilantik jadi presiden.
Baca SelengkapnyaAnggota BKSAP Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin tekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga perdamaian.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Li Qiang mendapat sambutan hangat dari Presiden Jokowi dan Megawati.
Baca Selengkapnya