Tak bisa bahasa Inggris tapi mau kuliah di luar negeri, ini caranya
Merdeka.com - Kepedulian Australia terhadap kualitas pendidikan di Indonesia diwujudkan dalam pemberian program beasiswa Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES) di Universitas Nasional Australia (ANU). Beasiswa tersebut dikhususkan bagi para dosen yang tengah menempuh pendidikan S3 di perguruan tinggi Islam negara maupun swasta.
"Pemerintah Australia sangat memperhatikan kualitas pendidikan di Indonesia terutama pendidikan Islam. Karena itu dibentuk program beasiswa ini. Kami lihat di sini, 33 persen dosen di perguruan tinggi agama Islam belum mengambil S3. Padahal akan sangat banyak manfaat bagi Indonesia kalau dosen-dosennya sudah menjadi doktor," kata Direktur Program PIES, Greg Fealy, yang ditemui di Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Fealy menuturkan, program PIES memberikan kesempatan kepada dosen PTAI Indonesia untuk mengkaji ilmu dan belajar di Australia selama satu tahun.
-
Siapa yang kuliah di Australia? Saat ini, diketahui bahwa anak kedua Tante Ernie tersebut sedang menempuh pendidikan di Australia.
-
Bagaimana anak STIN mendapatkan pengalaman kuliah tanpa biaya? Taruna yang telah dinyatakan lolos seleksi akan mendapatkan banyak fasilitas yang mumpuni dan lengkap selama menempuh pendidikan. Namun fasilitas utama yang wajib diterima adalah tidak ada biaya kuliah alias gratis.
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
-
Siapa yang kuliah ke luar negeri? Anak sulung Nana Mirdad dan Andrew White itu akan melanjutkan pendidikan di UWA Business School, Perth, Australia.
-
Bagaimana cara mendapatkan beasiswa? Beasiswa itu diberikan karena keempat petugas Paskibraka mampu menjawab pertanyaan terkait Kota Medan yang diajukan Bobby Nasution.
-
Bagaimana cara Kemendag membantu para pelajar Indonesia di Australia untuk memulai ekspor? 'Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan fasilitasi gudang eksportirdan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspordi negara lain,' ujar Haris.
"Kami di sana tidak hanya membantu mereka menulis disertasi dengan baik, tetapi juga membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan agar bisa menjadi dosen efektif di sini. Kamu juga akan memberi bimbingan untuk menulis jurnal internasional, karena itu merupakan syarat kelulusan S3," jelas Fealy.
Tak hanya itu, program ini memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, untuk bisa ambil bagian di program beasiswa ini, para peserta tidak diwajibkan bisa bahasa Inggris. Program ini juga tidak memberikan batasan usia bagi pesertanya.
"Saya bisa bilang program ini unik. Kenapa unik? Karena para peserta tidak perlu bisa bahasa Inggris untuk kuliah di ANU. Tidak apa-apa jika bahasa Inggris yang dikuasai sangat pasif. Selain itu juga tidak ada batasan usia, pendaftar yang berusia 40 tahun pun masih diterima," ungkap Fealy.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Konselor Politik dan Diplomasi Publik, Bradley Amstrong. Amstrong mengatakan bahwa bahasa Inggris tidak menjadi syarat agar bisa mengambil beasiswa ini.
"Syarat untuk ikut program ini tidak banyak. Tidak diperlukan IELTS juga dan mereka tetap bisa berkuliah dengan pembimbing berbahasa Indonesia," tutur Amstrong.
Program beasiswa ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Agama. Setiap tahunnya, akan diambil enam penerima beasiswa di mana keenamnya harus menerbitkan buku untuk konsumsi di Kemenag dan Kedutaan Besar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi
Baca SelengkapnyaPada 23 Agustus 2023 Alif berangkat menuju AS untuk mengikuti semester fall pertamanya di Columbia University yang akan dimulai pada awal September 2023.
Baca SelengkapnyaDalam satu tahun biaya pendidikan di Technion Israel berkisar USD 15.000 atau setara Rp 238 juta.
Baca SelengkapnyaONE APP nantinya bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para calon penerima Beasiswa BPI dan membantu dosen menemukan universitas punya kualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto mengaku ingin kuliah ambil jurusan komunikasi
Baca SelengkapnyaSejumlah negara yang menerimanya untuk melanjutkan studi antara lain Australia, Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang.
Baca SelengkapnyaAsila berhasil diterima di program internasional Fakultas Hukum UI setelah melewati proses seleksi yang ketat.
Baca SelengkapnyaPendaftaran pelatihan bahasa Inggris ini paling lambat tanggal 23 September 2023.
Baca SelengkapnyaWalaupun tak mudah, para siswa sangat antusias dalam belajar Bahasa asing.
Baca SelengkapnyaIqbaal Ramadhan menjalani prosesi wisuda di Monash University, Australia.
Baca SelengkapnyaPendaftar baik calon mahasiswa S1 maupun pascasarjana
Baca SelengkapnyaDia berharap anak muda Riau semakin banyak termotivasi untuk bisa berkuliah ke luar negeri.
Baca Selengkapnya