Tak ditemukan gudang senjata kimia Suriah seperti tuduhan AS
Merdeka.com - Tim pencari fakta dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pekan lalu mengunjungi situs penyimpanan senjata di sekitar Damaskus, Suriah, untuk melakukan sebuah misi.
Misi tersebut sehubungan dengan pengumpulan sampel dan bukti dari serangan senjata kimia terhadap warga sipil pada 7 April lalu yang diklaim Amerika Serikat dilakukan oleh pasukan Suriah.
Setelah dilakukan penelitian, OPCW mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan senjata kimia di pusat penelitian dan pengembangan Barzah, dekat Damaskus. Padahal lokasi itu diklaim AS, Prancis, dan Inggris sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan juga dijadikan target serangan udara tiga negara tersebut pada 14 April lalu.
-
Kenapa senjata kimia berbahaya? Gas klorin termasuk yang pertama digunakan dalam skala besar, mengiritasi mata dan tenggorokan musuh. Kemudian, Gas mustard yang menyebabkan melepuhnya kulit. Lalu ada, Phosgene yang diam-diam menghancurkan paru-paru. Menyebabkan kematian yang menyakitkan beberapa hari kemudian.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Kenapa Israel menyerang fasilitas nuklir Irak? Israel takut jika fasilitas nuklir di Irak itu bisa selesai dan beroperasi, maka akan mengancam mereka.
-
Apa senjata kimia paling mematikan di bumi? Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan Di dunia tinggal 1 senjata kimia paling mematikan. AS mengklaim memiliki 30.000 ton senjata kimia yang mampu menghancurkan siapa saja yang menjadi targetnya.
-
Apa tujuan utama serangan Mesir? Presiden baru Mesir, Anwar Sadat bertekad membalas kekahahan tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy.
"Segera setelah serangan-serangan itu dilancarkan, orang-orang yang bekerja di fasilitas yang dihancurkan ini datang ke lokasi dan para peninjau yang tak memakai peralatan pelindung pun datang. Tidak ada satupun dari mereka teracuni senjata-senjata kimia," kata Rudskoy, dikutip dari Sputnik, Kamis (26/4).
Rudskoy menambahkan, jika benar ada senjata kimia di pusat penelitian tersebut, maka puluhan ribu orang akan terkena dampak. Terlebih setelah AS dan koalisinya melakukan serangan ke wilayah itu.
"Logikanya adalah, serangan terhadap fasilitas yang diduga menyimpan senjata kimia beracun di Suriah tidak jelas tujuannya. Sebab jika benar ada senjata semacam itu, puluhan ribu orang akan tewas setelah AS dan koalisi menyerangnya dengan rudal jelajah," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Gabungan Pentagon Letnan Jenderal Kenneth F McKenzie menyatakan bahwa pasukan AS telah melakukan serangan yang menyasar pusat-pusat program senjata kimia Suriah.
Mereka menyasar tiga lokasi berbeda dalam serangan gabungan dengan pasukan Inggris dan Prancis tersebut.
"Ketiga fasilitas itu merupakan komponen terpenting dari infrastruktur senjata kimia Suriah," ujar McKenzie.
Adapun target serangan dari tiga negara tersebut antara lain fasilitas gudang penyimpanan bahan kimia Him Shinshar dan bunkernya, gudang penyimpanan dan pusat komando, dan pusat penelitian dan pengembangan Barzah.
Ketiga lokasi ini adalah fasilitas penelitian militer di dekat Damaskus dan pusat pengembangan dan produksi senjata kimia dan biologi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
500 laporan berasal dari berbagai sumber namun tak ada satu pun laporan yang ditindak.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga tahun sebelum serangan besar terhadap Israel dilancarkan, Iran memperlihatkan sebuah pangkalan rahasia berisi ribuan rudal.
Baca SelengkapnyaSenjata ini bisa membuat jasad manusia menguap, hilang tanpa jejak.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Warga Palestina Kumpulkan Bukti Kuburan Massal agar Israel Bisa Dihukum karena Kejahatan Perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaLebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menegaskan gudang munisi daerah (Gudmurad) di Bogor sudah didesain untuk menampung amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menduga penyebab ledakan hingga kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya karena gesekan amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca Selengkapnya