Tak diterima dikritik soal pelanggaran HAM, Saudi usir dubes Kanada
Merdeka.com - Pemerintah Arab Saudi memberi reaksi keras kepada Kanada usai disebut sebagai negara yang kerap melanggar hak asasi manusia. Saudi mengerahkan pengusiran kepada Duta Besar Kanda di negaranya dan membekukan semua kerja sama perdagangan dan investasi.
Dalam sebuah pernyataan dikeluarkan kemarin, Kementerian Luar Negeri Saudi memberi waktu kepada Duta Besar Kanda Dennis Horak untuk meninggalkan Saudi dalam 24 jam. Saudi juga menarik kembali utusannya yang berada di Kanada.
"Saudi menganggap ungkapan dikeluarkan Kanada sebagai penghinaan yang sudah seharusnya direspon secara tajam agar tidak ada lagi yang berusaha mencampuri kedaulatan Saudi," demikian isi pernyataan itu, dikutip dari CNN, Senin (6/8).
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Mengapa kunjungan Sadat dianggap melanggar kebijakan Arab? Kehadiran Sadat di Israel dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebijakan negara-negara Arab yang menolak berhubungan secara terbuka dengan negara Yahudi yang berdiri sejak tahun 1948.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
"Kami memiliki hak untuk mengambil tindakan lebih lanjut," tambah pernyataan itu.
Keputusan Saudi untuk menghentikan kerja sama diplomasi dilakukan menyusul serangkaian kicauan yang diunggah oleh Kementerian Luar Negeri Kanada pekan lalu. Kemenlu Kanada mendesak agar Saudi segera membebaskan aktivis pembela hak-hak sipil.
"Kanada merasa sangat prihatin dengan adanya penangkapan masyarakat sipil dan aktivis hak-hak perempuan di Saudi, termasuk Samar Badawi. Kami mendesak otoritas Saudi agar segera membebaskan mereka dan semua aktivis HAM lainnya," tulis Kemenlu Kanada.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Saudi baru-baru ini melakukan penangkapan terhadap sejumlah aktivis, termasuk Samar Badawi yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Saudara laki-laki Badawi, Raif, juga sudah menetap di balik jeruji sejak 2012 lalu dan dijatuhi hukuman 1.000 cambukan.
Badawi ditangkap pada 1 Agustus lalu sebagai tanggapan pemerintah terhadap gerakan hak perempuan pada 15 Mei lalu. Penangkapan Badawi disusul dengan penangkapan puluhan aktivis lain.
Dia merupakan salah satu aktivis hak-hak perempuan paling menonjol di Saudi, negara yang membatasi peran perempuan di masyarakat secara ketat. Badawi pernah bertemu dengan Hillary Clinton dan mantan Ibu Negara Michelle Obama. Keduanya memberikan penghargaan Wanita Ksatria Internasional 2012 kepada Badawi atas perjuangannya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaUni Emirat Arab normalisasi hubungan dengan Israel sejak 2020.
Baca SelengkapnyaPelanggar akan dideportasi ke negara asal mereka dan dilarang memasuki Arab Saudi dalam jangka waktu 10 tahun.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaSaudia Airlines juga pernah menghentikan rutenya ke Seoul pada tahun 1990.
Baca Selengkapnya