Tak kunjung laku, 'kota hantu' di AS dijual diskon Rp 3,4 miliar
Merdeka.com - Anda ingin menjadi pemilik sebuah kota tak berpenghuni di Amerika Serikat? Siapkan kocek senilai USD 250 ribu (setara Rp 3,4 miliar) bila memang anda berminat.
Tawaran ini diajukan Pemerintah Kota Swett, Negara Bagian South Dakota, yang ditinggalkan warganya. Membeli kota seluas 24 ribu meter persegi ini, artinya mendapatkan lahan kosong berupa ladang jagung, rawa-rawa, serta beberapa rumah yang kabarnya berhantu.
Kota ini ditinggalkan penduduknya akibat resesi ekonomi enam tahun lalu. Swett mulai coba dijual oleh Agen Properti Stacie Montgomery sejak Juni tahun lalu. Dia awalnya menawarkan harga 'kota mati' itu di kisaran USD 399 ribu. Peminat berdatangan dari China, Rusia, hingga Australia. Namun, ternyata dari ribuan email dan telepon, cuma tiga investor serius mau membeli.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Siapa yang membeli rumah tersebut? Inilah bagian depan dari rumah milik Frans Faisal kakak dari Fuji dan Fadly Faisal yang baru saja resmi dibeli.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
-
Kenapa pemukiman itu akhirnya ditinggalkan? Sayangnya, pemukiman yang padat ini harus berakhir akibat masuknya Zaman Besi. Cuaca yang berubah menjadi lebih dingin dan basah menjadikan wilayah ini dihuni oleh banyak nyamuk dan menyebabkan mereka pindah ke wilayah lain.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Transaksi akhirnya gagal karena harga jualnya masih belum cocok," kata Montgomery, seperti dilansir Emirates247, Rabu (2/12).
Salah satu penawar yang paling nekat berasal dari Nebraska. Pria itu, kata Montgomery, hendak mengubah Swett menjadi lokasi acara TV realitas. Dia ingin mendatangkan 2 ribu wanita asal Rusia dan 600 mantan narapidana, lalu merekam keseharian mereka hidup di kota mati tersebut. Ide bisnis itupun mandeg di tengah jalan.
Dengan harga diskon, Montgomery optimis Swett bisa kembali dilirik. Dia menjanjikan kota mati itu jalannya sudah bersih, rumah-rumah yang rusak telah diperbaiki.
"Saya yakin peminat kembali berdatangan, karena selama ini masih banyak yang bertanya mengenai penjualan Swett," ungkapnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mansion ini dibangun pada tahun 2010. Namun ketika proyek ini berjalan dua tahun, pekerjaan tersebut telah dihentikan.
Baca SelengkapnyaCerita Tentang Gagalnya Malaysia Bangun Kota untuk Menarik Penghuni, Kini Jadi "Kota Hantu"
Baca SelengkapnyaSuasanya bikin merinding dan terkesan angker, ini penampakan rumah masa kecil Ridho Rhoma
Baca SelengkapnyaBerikut ini potret kampung mati di Jakarta Timur yang pernah dipakai pengungsian warga negara Vietnam dan bekas panti jompo.
Baca SelengkapnyaSebuah kompleks perumahan mewah yang dibangun puluhan tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah mewah putih langganan syuting sinetron ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaRumah mendiang Advent Bangun dibiarkan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, warga harus memberi tumbal kepala kerbau ke tempat itu
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah terbengkalai di Semarang yang dulu pernah dipakai untuk judi.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca Selengkapnya