Tak menyesal, pemerkosa India salahkan korban karena melawan
Merdeka.com - Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan di India tidak sedikitpun menyesal meski sekarang dihukum mati. Mukesh Singh (28 tahun) yang pada 2012 ikut memerkosa gadis di atas bus, menyatakan perempuan harus disalahkan ketika laki-laki tertarik menyetubuhi paksa.
Dalam wawancara dengan BBC di dalam penjara, seperti dilansir Hindustan Times, Senin (2/3), dia menilai wanita keluar malam memang harus menanggung risiko diperkosa.
"Pemerkosaan itu sebab-akibat. Perempuan baik-baik tidak akan keluar rumah lepas pukul 9 malam. Maka dari itu perempuan bertanggung jawab lebih besar dari laki-laki ketika terjadi pemerkosaan," kata Singh.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
Kasus yang menyeret Mukesh menjadi sorotan dunia tiga tahun lalu. Dia adalah sopir bus yang ditumpangi Jyoti Singh, mahasiswi 23 tahun yang pulang menonton bioskop di pinggiran Ibu Kota New Delhi bersama pacarnya.
Lima pemuda lantas mendekati pasangan itu, memukul pacar Jyoti, kemudian melemparnya ke luar bus. Jyoti sendiri coba melawan para pemerkosanya. Namun kelima pemuda itu, dibantu Mukesh, malah tambah beringas. Jyoti dihajar, diperkosa, lalu dalam kondisi sekarat, dilempar ke jalanan.
Tewasnya Jyoti memicu unjuk rasa besar-besaran di seluruh Negeri Sungai Gangga. Pegiat perempuan mendesak polisi bertindak serius mengungkap kejahatan seksual. Mukesh dan lima orang lain ditangkap beberapa pekan setelah kasus tersebut mencuat. Semua pelaku dihukum mati.
Sampai sekarang Mukesh tidak menyesal pernah ikut membantu memerkosa Jyoti. Selama sidang, dia sempat membantah terlibat, walau kemudian tes DNA membuktikan dia ikut serta menghabisi nyawa mahasiswi malang itu.
Mukesh menyebut pembunuhan tiga tahun lalu sebetulnya cuma kecelakaan. "(Korban) seharusnya tidak melawan. Dia seharusnya diam saja ketika diperkosa. Seandainya dia diam, kami akan menurunkan dia ke jalan setelah selesai (memerkosa). Kami hanya akan melukai pacarnya," kata Mukesh.
Lebih dari itu, Mukesh menilai hukuman mati tidak akan efektif menangkal kejahatan seksual di India. Survei pekan lalu mengatakan India adalah negara paling tidak aman bagi turis perempuan, karena tingkat pemerkosaan dan gangguan kejahatan lainnya.
"Sekarang malah pemerkosa berpikir lebih baik membunuh setiap korbannya. Toh dihukum mati juga. Maka kondisi ini lebih berbahaya buat perempuan," imbuh Mukesh.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
peristiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca SelengkapnyaGadis ini ditentang keluarganya saat melapor ke kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa wanita inisial DZ (31) di Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau. Dia diperkosa mertuanya UH (46) saat sedang terbaring sakit di kamarnya.
Baca SelengkapnyaRibut hebat terjadi antara mereka dan barulah korban menceritakan kejahatan ayah kandungnya itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di indekos korban yang berlokasi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaTuris Spanyol diperkosa saat jalan-jalan bersama suaminya di negara bagian Jharkand.
Baca Selengkapnya