Tak tahan disudutkan, korban pemerkosaan Nelly terpaksa cabut laporan

Merdeka.com - Kasus dugaan pemerkosaan dilakukan musikus Cornell Haynes Jr., atau lebih dikenal dengan nama Nelly, nampaknya bakal berakhir damai. Sebab, seorang perempuan mengaku menjadi korban memutuskan tidak bakal bersaksi di pengadilan dan mencabut laporannya.

Kabar itu disampaikan oleh kuasa hukum korban, Karena Koehler. Dia menyatakan kliennya yang berusia 21 tahun memilih tidak meneruskan pengusutan kasus itu melawan Nelly merupakan seorang pesohor. Kepolisian Auburn dan Kejaksaan King County menurut dia sudah mengetahui soal itu.

Menurut Koehler, kliennya mengaku tidak yakin bakal mendapat keadilan setelah mengadukan dugaan pemerkosaan dilakukan Nelly. Di sisi lain, dia mengatakan kliennya dicemooh di dunia maya karena dianggap mencari sensasi atau uang, dan justru disudutkan dengan pemberitaan di media massa cenderung membela Nelly.

"Dia sebenarnya berharap tidak menghubungi 911 karena merasa pasti akhirnya bakal mengecewakan. Dia tidak bisa menanggung semua itu. Dia ingin berhenti dan mengakhiri semuanya," kata Koehler, seperti dilansir dari laman New York Times, Sabtu (14/10).

Koehler juga sempat disinggung soal mengapa sikap kliennya berkebalikan dengan sejumlah aktris Hollywood dan mancanegara, berani buka suara soal dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan dilakukan produser kawakan, Harvey Weinstein. Hal itu dijawab oleh Koehler karena kliennya merasa saat ini belum saatnya.

"Mungkin suatu hari nanti. Sehingga enggak perlu menunggu puluhan perempuan buka mulut supaya orang lain percaya. Namun saatnya belum tiba," ucap Koehler.

Meski demikian, perwakilan Kepolisian Auburn, Steve Stocker, menyatakan mereka akan terus berjalan meski korban mencabut laporannya.

"Kami enggak akan menunda penyelidikan. Kami masih mengusut perkara itu, dan kemungkinan sih berkasnya bakal dikirim ke jaksa penuntut pekan depan," kata Stocker.

Mendengar kabar korban bakal mencabut laporan, kubu Nelly malah berencana membalasnya.

"Tidak segampang itu. Tuduhan itu mengada-ada. Saya sudah sarankan supaya Nelly meminta korban menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Atau Nelly harus mempertimbangkan langkah hukum lain terhadap pengadu," kata kuasa hukum Nelly, Scott Rosenblum.

Kuat dugaan korban mencabut laporan karena Nelly memberi ganti rugi berupa sejumlah uang. Namun, kabar itu dibantah juru bicara Nelly, Juliette Harris.

Nelly merupakan penyanyi rap pemenang penghargaan Grammy itu diduga memperkosa seorang perempuan di dalam bus, saat sedang menggelar tur akhir pekan lalu.

Insiden itu dikabarkan terjadi di wilayah Auburn, Washington, Amerika Serikat. Menurut Kepolisian Auburn, korban yang identitasnya dirahasiakan mengontak nomor darurat 911 pada Sabtu dini hari waktu setempat. Dia mengaku diperkosa oleh Nelly di dalam bus khusus tur sedang parkir di area pusat perbelanjaan Walmart.

Korban mengatakan peristiwa itu terjadi beberapa jam usai Nelly menggelar konser di Amphitheater White River, sebelah timur Auburn.

Polisi langsung mengusut laporan korban. Mereka lantas mengejar Nelly yang dikabarkan hendak menggelar konser pada Sabtu malam bersama duo Florida Georgia Line di Kota Ridgefield. Jaraknya dua jam perjalanan dari Auburn.

Polisi mendatangi arena konser dan membekuk Nelly sebelum dia tampil. Nelly lantas ditahan di Auburn atas sangkaan pemerkosaan tingkat dua.

Selama berkarir sebagai musikus rap, Nelly sudah dinominasikan 12 penghargaan Grammy. Dia menyabet tiga penghargaan Grammy, termasuk penampilan solo rap terbaik pada 2003.