Takut Diculik Boko Haram, Anak-anak Perempuan di Kamerun Menikah Dini
Merdeka.com - Lebih dari sepertiga anak perempuan di Kamerun menikah sebelum berusia 18 tahun. Angka tertinggi pernikahan dini ada di perbatasan dengan Nigeria yang mencapai 60 persen.
Salah satu alasan para orangtua mendorong anak-anak perempuan menikah muda adalah untuk melindungi mereka dari kelompok militan Boko Haram.
Ketika Boko Haram menyerang kota perbatasan Krawa Maffa empat tahun lalu, kelompok militan Nigeria itu menculik seorang anak perempuan bernama Julie. Ketika itu dia baru berusia 13 tahun. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (26/12).
-
Gimana pengaruh pernikahan usia belia buat perempuan? Perempuan yang menikah di usia muda menghadapi berbagai risiko, terutama dalam hal kesehatan fisik dan mental. Banyak studi yang menunjukkan bahwa anak perempuan yang menikah sebelum usia 18 tahun lebih rentan mengalami komplikasi saat kehamilan dan persalinan.
-
Dimana pernikahan anak masih sering terjadi? Namun, meski aturan telah ditegakkan, di beberapa wilayah, pernikahan anak masih sering kali terjadi, baik secara sah maupun melalui pernikahan adat.
-
Siapa yang menikah selama 18 tahun? Menikah 18 Tahun Avi dan Ramzi telah menikah selama 18 tahun tanpa ada gosip mengganggu.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa yang ingin nikah muda? Ingin nikah muda Tak sedikit yang mendoakan agar Dul dan Tissa bisa segera melangkah ke jenjang pernikahan. Apalagi, keduanya juga sempat mengutarakan ingin menikah muda.
-
Siapa yang ingin menikah di usia muda? Meskipun ada yang ingin menikah di usia muda, Ahmad Dhani sebagai seorang ayah tidak pernah mempermasalahkannya.
Kini, Julie, yang sudah berusia 17 tahun, masih ingat betul ketika kelompok itu memaksanya untuk menjadi salah satu istri mereka.
"Salah seorang di antara mereka mengatakan kita akan pergi ke semak-semak. Saya bilang 'tidak! Saya anak kecil, apa yang akan saya lakukan di semak-semak?.' Dia mengatakan kamu akan menjadi istri saya. Saya memohon agar dia meninggalkan saya. Saya ingin bersama ibu saya. Mereka telah membunuh ayah saya dan kini ingin membawa saya ke semak-semak," tuturnya.
Jadi Istri Ketiga
Julie melarikan diri dari Boko Haram ketika terjadi bentrokan dengan militer Kamerun dan kembali ke desanya. Seringnya serangan kelompok militan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa kelompok itu akan kembali menculiknya. Jadi paman Juli menikahkannya dengan seorang laki-laki berusia 40 tahun yang tinggal 120 kilometer jauhnya, untuk menjadi istri ketiganya.
"Saya menghadapi banyak kesulitan. Sebelum Boko Haram mengambil lahan kami, saya punya banyak usaha pertanian. Saya punya banyak kambing. Mereka datang dan mengambil semuanya, menghancurkan rumah-rumah kami. Kini saya tidak punya apa-apa lagi. Saya ingin keponakan saya aman, ungkap Varfa.
Badan PBB Untuk Anak-Anak UNICEF mengatakan meskipun di Kamerun lebih dari sepertiga anak perempuan kawin sebelum usia 18 tahun, di sepanjang perbatasan dengan Nigeria jumlahnya melonjak menjadi 60 persen.
Meskipun budaya memainkan peran, para orang tua mengatakan alasan lain adalah untuk melindungi anak-anak perempuan mereka dari Boko Haram.
Namun demikian Kementerian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kamerun mengatakan Boko Haram seharusnya tidak dijadikan alasan menikahkan anak saat masih belia ketika para orang tua sebenarnya dapat mengirim anak mereka bersekolah.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaSebagian besar penyebab pernikahan dini adalah kasus hamil di luar nikah
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaMasih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menunjukkan keseriusan dalam mencegah dan menanggulangi pernikahan dini yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
Baca SelengkapnyaKabid Bimas Kankemenag Jakarta Utara, H. Saprudin, M.A, terungkap sebanyak 49 remaja di Jakarta Utara melangsungkan pernikahan pada usia di bawah 19 tahun.
Baca SelengkapnyaKemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaBKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca Selengkapnya