Taliban Akhiri Gencatan Senjata dengan Pakistan, Ancam Sebar Serangan Baru
Merdeka.com - Kelompok milisi Tehreek-e-Taliban Pakistan (TPP) atau yang dikenal sebagai Taliban Pakistan mengumumkan kalau mereka telah mengakhiri perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani Juni lalu dengan pemerintah Pakistan.
Pihak Taliban Pakistan pun menyatakan para milisi mereka akan melakukan serangan-serangan baru di berbagai wilayah Pakistan.
“Karena operasi militer (Pakistan) sedang berlangsung melawan mujahidin (Taliban Pakistan) di berbagai wilayah jadi sangat penting bagi Anda (milisi Taliban Pakistan) untuk melakukan serangan di mana pun Anda bisa di seluruh negeri,” jelas Taliban Pakistan, dikutip dari Aljazeera, Selasa (29/11).
-
Apa yang menjadi isi perjanjian gencatan senjata? Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan, kata el-Reshiq.
-
Siapa yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata? Negosiasi gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Proses negosiasi gencatan senjata antara pasukan perlawanan Palestina, Hamas dan Israel berlangsung di Kairo, Mesir.
-
Dimana roket Pakistan diluncurkan? Presiden Ayub sendiri yang mencari pangkalan militer di Sonmiani, Balochistan yang bisa menjadi landasan peluncuran.
-
Kapan PKI dibubarkan? Sampai pada akhirnya mereka berseteru hingga keberadaannya pun dibredel. Para anggota PKI pun dipecat dari kabinet dan partai merah tersebut dibubarkan.
-
Apa tujuan peluncuran roket Pakistan? Diperlukan pengetahuan tentang kondisi 30.000 kaki di atas area ini sebelum NASA melakukan eksplorasi.
-
Siapa yang mengesahkan TNI? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kelompok Taliban Pakistan mengungkap alasan mereka melakukan serangan baru karena berbagai serangan yang telah dilakukan militer Pakistan, terutama pada distrik Lakki Marwat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
“Kami sampaikan kepada rakyat Pakistan bahwa kami telah berulang kali memperingatkan Anda dan terus bersabar agar proses negosiasi setidaknya tidak disabotase, tetapi tentara dan badan intelijen (Pakistan) tidak menghentikan dan melanjutkan serangan, jadi sekarang serangan balasan kami juga akan dimulai di seluruh negeri,” jelas Taliban Pakistan.
Sebelumnya Taliban Pakistan telah melakukan aksi pemberontakan kepada pemerintah Pakistan selama lebih dari satu dekade. Kelompok itu telah berkali-kali meminta agar hukum agama Islam garis keras dapat diterapkan di Pakistan, meminta pembebasan anggota yang ditahan, dan pengembalian wilayah kesukuan Pakistan dengan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Untuk memperjuangkan permintaan, kelompok Taliban Pakistan melakukan serangan-serangan, salah satunya serangan 16 November lalu di Lakki Marwat. Serangan itu mengakibatkan enam polisi yang sedang bertugas tewas.
Setelah serangan terjadi, Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif menyatakan terorisme masih menjadi masalah nomor satu di Pakistan.
Namun spesialis keamanan dari United States Institutes of Peace, Asfandyar Mir menjelaskan meski Taliban Pakistan meningkatkan aksinya akhir-akhir ini, namun kelompok itu tidak melakukan serangan di luar wilayah kesukuan.
“Saya menyimpulkan penargetan sebagai fungsi dari tekanan Taliban Afghanistan pada TTP untuk mengkalibrasi eskalasi mereka… Sekarang jika TTP menindaklanjuti deklarasi serangan di seluruh negeri, pertanyaan kuncinya adalah bagaimana tanggapan Taliban,” jelas Mir.
Pihak pemerintah dan Taliban Pakistan juga telah berkali-kali melakukan pembicaraan yang difasilitasi Taliban Afghanistan. Namun terlepas dari gencatan senjata, Taliban Pakistan tetap melanjutkan serangan mereka.
Bagi Taliban Pakistan, serangan mereka hanya bersifat pertahanan dan bentuk pembalasan atas operasi yang dilakukan militer Pakistan.
Menurut laporan Institut Studi Perdamaian Pakistan, setidaknya ada 65 serangan terjadi di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa hingga Oktober lalu. Serangan-serangan itu menewaskan sedikitnya 98 orang dan melukai 75 lainnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaJika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
Baca SelengkapnyaSayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca SelengkapnyaKelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut mengalami kekurangan pasukan setelah banyak tentaranya terbunuh saat bertempur melawan pasukan Hizbullah di Lebanon.
Baca SelengkapnyaAlih-alih hanya membebaskan warga Palestina, ternyata Israel kembali melakukan tindakan bersifat licik. Ini yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.
Baca SelengkapnyaIsrael kembali menggempur Jalur Gaza, Palestina pada Jumat (1/12) pagi.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca Selengkapnya