Taliban bantah bertanggung jawab atas serangan di kampus Pakistan
Merdeka.com - Juru Bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan membantah pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan yang terjadi di salah satu perguruan tinggi di sebelah utara Kota Charsadda kemarin. Mohammad Khurasani, sang jubir, menyebut penyerangan yang terjadi di Universitas Bacha Khan itu sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti dilaporkan BBC.
Dia meluruskan pemberitaan media lokal yang mengatakan penyerangan dilakukan oleh kelompok Islami Talibat cabang Pakistan.
"Tindakan itu tidak Islami, dan cabang Taliban manapun tidak mungkin melakukan tindakan itu, semua media salah memberitakannya," ucap Khurasani mengklarifikasi berita keterlibatan Taliban, seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (21/1).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Sekelompok orang bersenjata memasuki perguruan tinggi di Pakistan dan menyerang dengan senapan, serta meledakkan diri. Diketahui enam teroris yang melakukan penyerangan tersebut.
Para pelaku diketahui menyerbu kelas-kelas padat mahasiswa. Saksi mengatakan ada dua yang meledakkan diri di luar gedung, sementara lainnya melakukan aksi tembak-tembakan.
Sebanyak 25 orang dinyatakan tewas akibat serangan ini, termasuk seorang dosen kimia, sementara 50 orang lainnya mengalami luka parah. Insiden penyerangan ini dilakukan saat kompetisi puisi tengah berlangsung di universitas tersebut.
Sebanyak 3.000 pelajar dan 600 tamu hadir dalam kompetisi tersebut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaSayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIsrael menuding kelompok Hizbullah di Lebanon bertanggung jawab dalam serangan tersebut, tetapi kelompok itu membantahnya.
Baca SelengkapnyaTiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca Selengkapnya