Taliban Cambuk 12 Orang di Stadion Sepak Bola
Merdeka.com - Taliban mencambuk 12 orang termasuk tiga perempuan di depan ribuan penonton di sebuah stadion sepak bola di Afghanistan. Demikian menurut seorang pejabat Taliban kepada BBC.
Bagi Taliban, hukuman cambuk itu dijatuhkan karena orang-orang itu terbukti bersalah melakukan “kejahatan moral” yaitu perzinahan, perampokan, dan seks sesama jenis.
Orang-orang yang dihukum diketahui menerima 21 hingga 39 cambukkan. Umar Mansur Mujahid, juru bicara Taliban untuk wilayah Logar, Afghanistan menyatakan kini ketiga perempuan itu sudah dibebaskan karena telah menjalani hukuman cambuk.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
-
Siapa yang menyaksikan pemerkosaan tahanan? Dalam dokumenter tersebut, terdapat kesaksian dari Fadi Bakr, mantan tahanan di kamp Sde Teiman di Israel selatan.
Hukuman cambuk itu diyakini sebagai hukuman cambuk di depan umum kedua yang dilakukan Taliban dalam bulan ini. Sebab beberapa pekan lalu, sejumlah 19 orang juga dihukum cambuk di Provinsi Takhar, Afghanistan utara.
Pencambukan terakhir itu terjadi sepekan setelah pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada memerintahkan seluruh hakim Afghanistan untuk menghukum pelaku kejahatan tertentu dengan hukum Syariah sesuai tafsiran Taliban. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (24/11).
Bagi beberapa pihak, hukuman cambuk adalah tanda kembalinya praktik keras yang pemerintah Taliban pernah terapkan sebelumnya pada 1990-an. Taliban pun kembali merampas hak asasi manusia dan kebebasan mereka meski tahun lalu berjanji akan memerintah Afghanistan dengan lebih moderat.
Sebelumnya semenjak berkuasa pada 1996 – 2001, Taliban kerap dikecam karena sering melakukan hukuman di depan umum, seperti pencambukan dan eksekusi di stadion nasional Kabul.
Kini setelah berkuasa kembali, Taliban terlihat tidak akan meninggalkan cara mereka memerintah kala itu. Bahkan pihak Taliban mengulangi penindasan mereka terhadap kelompok perempuan yang menuntut hak asasi mereka dipenuhi.
Reporter magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaSuporter itu berlari ke tengah lapangan sambil mengibarkan bendera Palestina dengan pesan menyentuh. Aksinya membuat laga FC Copenhagen vs MU terhenti.
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, bocah-bocah tersebut malah kena tendang dari seorang pria.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaPengalaman jadi perempuan suporter sepak bola berkelindan dengan hal-hal seru, tapi juga dibersamai kejadian-kejadian tak mengenakkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah, ada tiga korban yang melaporkan kasus pencabulan yang dilakukan pelatih futsal berinisial JB itu.
Baca Selengkapnya11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaPelatih futsal berinisial JB (30) yang diduga telah mencabuli beberapa bocah perempuan di Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPSSI menggelar nonton bareng Semifinal Piala Asia 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di GBK.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya