Taliban Izinkan WNA & Orang Afghanistan Keluar Jika Miliki Dokumen Perjalanan
Merdeka.com - Taliban meyakinkan 100 negara bahwa pihaknya akan tetap mengizinkan warga asing dan orang Afghan yang memiliki dokumen perjalanan untuk meninggalkan negara tersebut dengan aman dan tertib, bahkan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) berakhir pada Selasa.
Hal ini disampaikan kelompok 100 negara termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman.
“Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua warga negara asing dan warga negara Afghanistan dengan izin perjalanan dari negara-negara kami akan diizinkan untuk ke titik keberangkatan dan perjalanan ke luar negeri dengan aman dan tertib,” jelas pernyataan tersebut, dikutip dari France 24, Senin (30/8).
-
Gimana caranya agar mudik aman? Biar selamat sampai tujuan, intip tips mudik aman dan nyaman ala Dirut KAI.
-
Siapa yang sebaiknya diajak keluar untuk mendapatkan izin? Orang tua menginginkan anak mereka bersama orang yang baik dan bisa diandalkan. Teman-teman yang sudah dikenal oleh orang tua cenderung lebih mudah membuatmu disetujui ketika keluar rumah bersama mereka.
-
Siapa yang mendorong petugas imigrasi? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Dimana orang-orang dari 43 negara telah melakukan perjalanan? Manusia dari 43 negara telah melakukan perjalanan ke luar angkasa.
-
Negara apa yang memiliki batasan jumlah turis? Berbeda dengan negara-negara lainnya, Bhutan justru memiliki peraturan yang membatasi jumlah kunjungan wisata yang diterimanya. Pada tahun 2019, Bhutan menerima sekitar 300.000 orang wisatawan. Sedangkan, pada tahun 2020 jumlahnya justru menurun hingga 30.000 wisatawan saja.
-
Apa nama asli dari kota kuno di Afghanistan? Kota ini dipercayai sebagai kota bersejarah 'Alexandria on the Oxus'.
“Kami semua berkomitmen untuk memastikan warga negara kami, warga negara dan penduduk, pegawai, orang-orang Afghanistan yang bekerja dengan kami dan mereka yang berisiko bisa tetap bepergian dengan bebas ke tujuan di luar Afghanistan,” tambah pernyataan tersebut, yang juga ditandatangani Uni Eropa dan NATO.
Negara-negara ini mengatakan pihaknya akan terus menerbitkan dokumen untuk orang-orang Afghanistan dan mengatakan “kami telah memperjelas harapan dan komitmen Taliban bahwa mereka bisa bepergian ke negara kami masing-masing.”China dan Rusia tidak termasuk dalam negara-negara penandatanganan dokumen tersebut.
Penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan sebelumnya pada Minggu, setiap orang Amerika yang memilih untuk tinggal “tidak akan terjebak di Afghanistan.” AS memiliki mekanisme untuk membawa mereka keluar jika mereka memilih meninggalkan Afghanistan di masa yang akan datang.
“Taliban telah berkomitmen kepada kami,” ujar Sullivan kepada Fox News.
Prancis dan Inggris berencana meminta PBB untuk menciptakan “zona aman” di Kabul agar operasi kemanusiaan terus berlanjut, seperti disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada Journal du Dimanche, dan mengatakan usulan tersebut “sangat layak”.
Anggota tetap Dewan Keamanan PBB; AS, Inggris, China, Prancis, dan Rusia, akan bertemu pada Senin untuk membahas krisis Afghanistan.
Prancis mengakhiri upaya evakuasinya di Afghanistan pada Jumat dan disusul Inggris pada Sabtu. Sementara AS bergulat dengan kondisi kacau dan berbahaya untuk merampungkan operasi evakuasi massalnya dari bandara Kabul sampai tenggat waktu 31 Agustus.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tiga fakta luar bisa mengenai Afghanistan yang tidak diketahui oleh dunia.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaRibuan orang tersebut, terpengaruh iming-iming pemberian kerja di luar negeri secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaPemulangan 101 WNIyang telah overstayer di Abu Dhabi, terdiri atas 46 ibu dengan 55 anak, bayi dan balita.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaKepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.
Baca SelengkapnyaRencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi akan memberikan sanksi tegas bagi jemaah yang menggunakan visa non haji tapi nekat berhaji.
Baca SelengkapnyaImigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca Selengkapnya