Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taliban Izinkan WNA & Orang Afghanistan Keluar Jika Miliki Dokumen Perjalanan

Taliban Izinkan WNA & Orang Afghanistan Keluar Jika Miliki Dokumen Perjalanan Warga Afghanistan berkumpul di dekat bandara Kabul, berharap bisa segera melarikan diri dari negaran. ©Wakil Kohsar/AFP

Merdeka.com - Taliban meyakinkan 100 negara bahwa pihaknya akan tetap mengizinkan warga asing dan orang Afghan yang memiliki dokumen perjalanan untuk meninggalkan negara tersebut dengan aman dan tertib, bahkan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) berakhir pada Selasa.

Hal ini disampaikan kelompok 100 negara termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman.

“Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua warga negara asing dan warga negara Afghanistan dengan izin perjalanan dari negara-negara kami akan diizinkan untuk ke titik keberangkatan dan perjalanan ke luar negeri dengan aman dan tertib,” jelas pernyataan tersebut, dikutip dari France 24, Senin (30/8).

“Kami semua berkomitmen untuk memastikan warga negara kami, warga negara dan penduduk, pegawai, orang-orang Afghanistan yang bekerja dengan kami dan mereka yang berisiko bisa tetap bepergian dengan bebas ke tujuan di luar Afghanistan,” tambah pernyataan tersebut, yang juga ditandatangani Uni Eropa dan NATO.

Negara-negara ini mengatakan pihaknya akan terus menerbitkan dokumen untuk orang-orang Afghanistan dan mengatakan “kami telah memperjelas harapan dan komitmen Taliban bahwa mereka bisa bepergian ke negara kami masing-masing.”China dan Rusia tidak termasuk dalam negara-negara penandatanganan dokumen tersebut.

Penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan sebelumnya pada Minggu, setiap orang Amerika yang memilih untuk tinggal “tidak akan terjebak di Afghanistan.” AS memiliki mekanisme untuk membawa mereka keluar jika mereka memilih meninggalkan Afghanistan di masa yang akan datang.

“Taliban telah berkomitmen kepada kami,” ujar Sullivan kepada Fox News.

Prancis dan Inggris berencana meminta PBB untuk menciptakan “zona aman” di Kabul agar operasi kemanusiaan terus berlanjut, seperti disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada Journal du Dimanche, dan mengatakan usulan tersebut “sangat layak”.

Anggota tetap Dewan Keamanan PBB; AS, Inggris, China, Prancis, dan Rusia, akan bertemu pada Senin untuk membahas krisis Afghanistan.

Prancis mengakhiri upaya evakuasinya di Afghanistan pada Jumat dan disusul Inggris pada Sabtu. Sementara AS bergulat dengan kondisi kacau dan berbahaya untuk merampungkan operasi evakuasi massalnya dari bandara Kabul sampai tenggat waktu 31 Agustus.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Fakta Luar Biasa soal Afghanistan yang Tak Diketahui Dunia, Isinya Buka Kondisi Sesungguhnya
3 Fakta Luar Biasa soal Afghanistan yang Tak Diketahui Dunia, Isinya Buka Kondisi Sesungguhnya

Berikut tiga fakta luar bisa mengenai Afghanistan yang tidak diketahui oleh dunia.

Baca Selengkapnya
Imigrasi: 59 WNI Tertangkap Petugas Haji Arab Pulang Mandiri Bukan Deportasi
Imigrasi: 59 WNI Tertangkap Petugas Haji Arab Pulang Mandiri Bukan Deportasi

59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.

Baca Selengkapnya
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang

Ribuan orang tersebut, terpengaruh iming-iming pemberian kerja di luar negeri secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina

Tercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
KBRI Abu Dhabi Fasilitasi Pemulangan 101 Ibu dan Anak WNI Overstayers
KBRI Abu Dhabi Fasilitasi Pemulangan 101 Ibu dan Anak WNI Overstayers

Pemulangan 101 WNIyang telah overstayer di Abu Dhabi, terdiri atas 46 ibu dengan 55 anak, bayi dan balita.

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan WNI Tak Mau Dievakuasi dari Lebanon
Ini Alasan WNI Tak Mau Dievakuasi dari Lebanon

Kepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.

Baca Selengkapnya
Nekad Berhaji Tanpa Visa Ziarah, 22 WNI Dideportasi dari Arab Saudi
Nekad Berhaji Tanpa Visa Ziarah, 22 WNI Dideportasi dari Arab Saudi

Rencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Baca Selengkapnya
Tak Main-Main, Ini Besaran Denda Bagi Jemaah Nekat Masuk Mekkah Tanpa Visa Haji
Tak Main-Main, Ini Besaran Denda Bagi Jemaah Nekat Masuk Mekkah Tanpa Visa Haji

Pemerintah Arab Saudi akan memberikan sanksi tegas bagi jemaah yang menggunakan visa non haji tapi nekat berhaji.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Berkunjung ke Bali Membludak, Imigrasi Bakal Ambil Tindakan Begini
Turis Asing Berkunjung ke Bali Membludak, Imigrasi Bakal Ambil Tindakan Begini

Imigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya