Taliban Larang Perempuan Afghanistan Kuliah
Merdeka.com - Taliban mengumumkan penutupan universitas untuk perempuan di Afghanistan, menurut surat dari Menteri Pendidikan Tinggi. Kebijakan ini diperkirakan akan segera diberlakukan.
Sebelumnya Taliban juga menutup sekolah menengah untuk anak perempuan.
Salah satu mahasiswi Universitas Kabul mengatakan kepada BBC, dia menangis sejak mendengar kabar tersebut.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa Kazakhstan melarang jilbab di sekolah? Menurut pernyataan di situs web pemerintah Kazakhstan, kebijakan baru ini diberlakukan atas dasar menjamin kesetaraan semua agama di depan hukum dan anggapan bahwa setiap atribut, simbol, elemen dengan satu atau lain cara menyiratkan propaganda dogma yang terkait, serta mencegah keuntungan dari agama manapun di negara itu.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Siapa yang menyerang sekolah PBB? Serangan tersebut ditujukan ke Sekolah Abu Hussein yang disponsori Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
-
Apa yang terjadi pada sekolah di Gaza? Tentara pendudukan Israel mengebom pintu masuk sekolah di Gaza hingga timbul korban jiwa.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
Tiga bulan lalu, ribuan perempuan mengikuti ujian masuk universitas di seluruh Afghanistan. Tapi jurusan yang diperbolehkan bagi perempuan dibatasi. Jurusan ilmu peternakan, teknik, ekonomi, pertanian, dan jurnalisme sangat dibatasi khusus untuk perempuan, seperti dikutip dari BBC, Rabu (21/12).
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, kampus-kampus memisahkan kelas berbasis gender. Mahasiswi hanya boleh diajar oleh dosen perempuan atau dosen laki-laki yang sudah tua.
Salah satu mahasiswi mengatakan kepada BBC, Taliban takut dengan perempuan dan kekuatan mereka sehingga melarang mereka kuliah.
"Mereka menghancurkan satu-satunya jembatan yang dapat menghubungkan saya dengan masa depan," ujarnya.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Robert Wood mengecam kebijakan terbaru Taliban ini.
"Taliban tidak bisa berharap menjadi anggota komunitas internasional yang sah sampai mereka menghormati hak-hak semua rakyat Afghanistan," jelasnya.
"Khususnya hak asasi dan kebebasan mendasar perempuan dan anak perempuan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut tiga fakta luar bisa mengenai Afghanistan yang tidak diketahui oleh dunia.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Menteri Pendidikan Afghanistan, Maulwi Habibullah Agha, di Kantor Kementerian Kabul.
Baca SelengkapnyaPara tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.
Baca SelengkapnyaUndang-undang tersebut mencuri perhatian dunia Islam. Sebab, negara pecahan Uni Soviet itu penduduknya mayoritas adalah muslim.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggelak Mochamad Nur Arifin menceritakan perjuangannya yang tidak mudah untuk lulus dari pendidikan tinggi.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan sekolah anak Indonesia yang ada di Mekkah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca Selengkapnya