Taliban Larang Perempuan Kunjungi Semua Taman di Kabul
Merdeka.com - Pemerintah Taliban Afghanistan melarang wanita untuk memasuki seluruh taman hiburan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Alasannya adalah hukum Islam sering dilanggar di taman-taman itu.
Larangan ini dinyatakan juru bicara Kementerian Amar Maruf Nahi Munkar Taliban, Muhammad Akif kepada kantor berita BBC.
“Kami melakukan ini karena dalam 15 bulan terakhir, terlepas dari upaya kami, orang-orang pergi ke taman hiburan dan tidak menghormati hukum syariah. Pembatasan itu untuk semua muslimah, baik dengan atau tanpa mahram (pengiring pria),” jelasnya, dikutip dari BBC, Jumat (11/11).
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Siapa yang terdampak larangan? Dilansir laman TRT World, keputusan Pengadilan Tinggi Allahabad ini berdampak pada sekitar 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 sekolah madrasah.
-
Kapan orang dilarang main? Cerita mitos ini agak seram jika dibandingkan yang lainnya. Anak-anak dilarang main saat magrib. Kalau masih ada di luar rumah, harus segera pulang. Kalau tidak, nanti akan dibawa oleh wewe gombel.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dampak apa dari perang bagi perempuan? Laporan dari PBB, yang dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (28/10/2024), mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menjadi korban dalam konflik bersenjata meningkat dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Dimana perempuan berburu? Namun, sebuah studi tahun 2020 terhadap situs pemakaman berusia 9.000 tahun di daerah dataran tinggi Andean di Wilamaya Patjxa, Peru, menyimpulkan bahwa ada bukti yang mendukung gagasan bahwa sejumlah besar perempuan di zaman purba pernah berburu hewan besar di wilayah tersebut.
Larangan bagi perempuan itu juga berlaku di taman hiburan yang dipenuhi wahana mobil bom-bom car hingga bianglala dan tempat yang biasa dikunjungi keluarga bersama anak-anak.
Perempuan pun hanya dapat mengunjungi taman hiburan di hari Minggu, Senin, dan Selasa. Sedangkan pria di hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Peraturan itu tampaknya hanya berlaku di Kabul saja namun kemungkinan peraturan itu menyebar ke wilayah Afghanistan lain akan tetap ada.
Salah satu muslimah mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemerintah Taliban kepada kantor berita Reuters.
“Ketika seorang ibu datang dengan anak-anak mereka, mereka harus diizinkan masuk ke taman, karena anak-anak ini belum melihat sesuatu yang baik. Mereka harus bermain dan dihibur,” jelas Masooma.
Hak dan kebebasan perempuan selama ini sangat dibatasi sejak Taliban mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan tahun lalu.
Taliban pernah menerapkan peraturan perempuan hanya boleh bepergian jika ditemani kerabat pria. Namun kini perempuan tidak diizinkan bepergian meski telah ditemani. Larangan mengenyam pendidikan dan bekerja juga masih dirasakan perempuan di Afghanistan.
Bahkan pada Mei lalu, Taliban memerintahkan agar perempuan selalu mengenakan cadar di tempat umum.
Awalnya Taliban berjanji tidak mendiskriminasi perempuan seperti perlakuan mereka pada 1990-an, menghormati hak-hak perempuan sesuai hukum syariah, dan mengizinkan wanita mengenyam pendidikan dan memiliki pekerjaan.
Namun semua janji itu ditinggalkan Taliban.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tiga fakta luar bisa mengenai Afghanistan yang tidak diketahui oleh dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangsel telah mengatur operasional tempat usaha pariwisata dan penyedia jasa makanan yang diberlakukan selama periode Ramadan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta LGBT di Hutan Kota Cawang: Pelaku Asusila Orang Kaya, Masuk Lewat Pagar Berlubang
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaMasyarakat diharapkan dapat mengerti bahaya menerbangkan balon udara di sembarang tempat.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaMeski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaWisata Bandung menjadi salah satu destinasi liburan favorit bagi masyarakat
Baca SelengkapnyaRhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang terjadi di sebuah taman hiburan di India itu sebagian besar adalah anak-anak.
Baca Selengkapnya