Taliban sepakat lakukan gencatan senjata dengan Afghanistan selama Idul Fitri

Merdeka.com - Kelompok militan Taliban mengumumkan gencatan senjata dengan pasukan Afghanistan tiga hari selama Idul Fitri. Ini dilakukan setelah pemerintah mengeluarkan pengumuman serupa.

Para militan juga menambahkan bahwa gencatan senjata ini tidak berlaku bagi pasukan asing. Operasi untuk melawan pasukan asing akan tetap berlanjut dan mereka akan tetapi bersiaga untuk membela diri apabila ada serangan.

Seorang diplomat Eropa yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa gencatan senjata kali ini akan menjadi ujian bagi kelompok Taliban. Beberapa faksi kelompok itu akan dihadapkan pada pilihan untuk melakukan gencatan senjata atau tetap melakukan serangan.

"Dalam tiga hari ini kemungkinan besar kesetiakawanan kelompok pemberontak Taliban akan diuji. Jika faksi yang berbeda tidak bisa menerima gencatan senjata, maka serangan akan berlanjut," ungkap diplomat tersebut seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/6).

Sebagaimana diketahui, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban hingga 20 Juni, bertepatan dengan berakhirnya masa puasa di bulan Ramadan atau jelang Idul Fitri.

Keputusan ini dibuat setelah para ulama melakukan pertemuan untuk membuat fatwa tentang serangan Taliban. Mereka merekomendasikan gencatan senjata dengan Taliban yang berusaha menerapkan hukum Islam di negara tersebut. Ghani pun mendukung rekomendasi itu.

"Gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban untuk melakukan introspeksi diri dan menyadari bahwa kampanye kekerasan yang mereka lakukan selama ini tidak memenangkan hati atau pikiran mereka, namun malah semakin mengasingkan mereka," kata Ghani melalui Twitternya.

"Dengan diumumkan gencatan senjata ini, kami menunjukkan kekuatan pemerintah Afghanistan dan keinginan rakyat untuk mendapatkan resolusi damai dalam konflik negara," tutupnya.