Taliban Siap Jalin Hubungan dengan Semua Negara Kecuali Israel
Merdeka.com - Juru bicara Taliban kemarin mengatakan kelompok yang menguasai Afghanistan ingin menjalin hubungan dengan semua negara, bahkan ingin bekerja sama dengan AS, namun tidak dengan Israel.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Sputnik Rusia, Taliban akan bekerja sama dengan AS setelah mereka menggulingkan pemerintahan Afghanistan dukungan Barat bulan lalu.
"Tentu saja, dalam babak baru ini jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam pembangunan kembali Afghanistan, mereka diterima," jelas Shaheen, seperti dilansir laman Times of Israel, Rabu (8/9).
-
Siapa yang membantu Osama Bin Laden? Pada tahun 1996, di bawah tekanan internasional yang besar, Sudan mengusir bin Laden dan dia kembali ke Afghanistan, di mana dia menerima perlindungan dari milisi Taliban yang berkuasa.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama Bulan? Baru-baru ini Badan Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) telah menandatangani perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman dengan Badan Antariksa Mesir (EGSA) untuk berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Riset Lunar Internasional.
-
Siapa yang membantu Abdul? Sehari ini, ia membuka lapaknya sejak pagi hingga sore hari bersama sang ibu dan dibantu oleh beberapa rekan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
Namun, tidak ada kesempatan untuk hubungan dengan Israel.
"Tentu saja, kami tidak akan berhubungan dengan Israel. Kami ingin berhubungan dengan negara yang lain, Israel tidak termasuk dari negara-negara tersebut," jelas Shaheen.
Bulan lalu, Shaheen membuat kejutan ketika dia bersedia diwawancara oleh stasiun televisi Kan Israel, meskipun dia mengatakan dia tertipu ketika melakukannya.
Shaheen, yang telah memberikan wawancara dalam bahasa Inggris dari Qatar sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, mengatakan dia tidak tahu kalau dia berbicara dengan seseorang dari kantor berita Israel. Taliban selama ini dikenal mendukung Al-Qaidah, kelompok militan yang sering mengancam Israel dan menggunakan retorika anti-Israel dalam propagandanya.
Ketika Shaheen berbicara melalui sebuah video dengan jurnalis Roi Kais di Kan, stasiun televisi Israel, Kais menyebut kantor berita tempat dia bekerja namun dia tidak mengatakan kepada Shaheen kalau dia seorang warga Israel.
Wawancara Kan kemudian menyebar luas. Namun beberapa jam ketika wawancara itu disiarkan, Shaheen mengunggah di Twitternya tidak tidak tahu dia berbicara dengan siapa.
"Saya melakukan banyak wawancara dengan para jurnalis setiap hari setelah jatuhnya Kabul ke tangan Emirat Islam," kata dia."Beberapa jurnalis mungkin menyamar namun saya belum melakukan wawancara dengan seseorang yang mengenalkan dirinya dari media Israel."
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Al-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Palestina di Jakarta memberi pernyataan tentang konflik terbaru Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaArab Saudi sebelumnya dilaporkan bakal menjalin normalisasi dengan Israel, difasilitasi Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, pemerintah dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca Selengkapnya