Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tambah gertakan ke China, Presiden dukung sistem pertahanan Natuna

Tambah gertakan ke China, Presiden dukung sistem pertahanan Natuna KRI Imam Bonjol lokasi rapat Presiden Jokowi di Natuna. ©2016 koarmabar.tnial.mil.id

Merdeka.com - Usai menjalankan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengungkapkan bahwa sang presiden menginginkan adanya pengembangan ekonomi di Kepulauan Natuna. Rapat terbatas ini digelar hanya tiga hari setelah insiden penangkapan kapal ikan berbendera China oleh TNI AL.

Dalam ratas tersebut Presiden mendengarkan paparan dari semua menteri terkait rencana pengembangan Natuna.

"Beliau meminta agar perkembangan ekonomi di wilayah Kepulauan Natuna dan sekitarnya dikembangkan terutama dua hal, yaitu untuk perikanan dan kedua migas," ujar Retno di Natuna, seperti dikutip dari pernyataan tertulis tim komunikasi presiden, Kamis (23/6).

Menlu Retno menambahkan adanya isu pengembangan pertahanan di wilayah Natuna juga menjadi bahasan rapat kali ini. Presiden menyutujui rencana pertahanan yang dibuat oleh TNI. Akan ada tambahan anggaran selain Rp 450 miliar yang sudah disetujui DPR pada 2014 lalu guna memperkuat pangkalan TNI di Natuna.

"Nah poin yang ketiga, selain pengembangan ekonomi di bidang perikanan dan migas, Panglima TNI juga menyampaikan rencana pengembangan pertahanan di wilayah Natuna dan sekitarnya," tambah Menlu Retno.

Selain Menlu Retno, hadir juga dalam ratas tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang memberikan informasi terkait 16 blok migas yang ada di sekitar wilayah produksinya.

"11 Lainnya sedang dalam tahap eksplorasi," kata Said.

Sementara Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menambahkan rencana untuk pembangunan sentra kelautan dan perikanan secara terpadu di wilayah Natuna.

Dalam rapat di atas Kapal Perang KRI Imam Bonjol hadir pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, serta Kepala Badan Keamanan Laut Arie Soedewo.

Pramono Anung secara tersirat menjelaskan rapat khusus di Natuna merupakan cara Indonesia mengingatkan China agar menghormati kedaulatan Zona Ekonomi Eksklusif Natuna. Beijing sebelumnya berusaha melindungi nelayan mereka dengan menyebut penangkapan itu terjadi di kawasan tangkap ikan tradisional Tiongkok. Klaim Beijing itu dibantah oleh Kemenlu RI karena tak sesuai UNCLOS."Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden ingin tunjukkan Natuna adalah bagian dari kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Sekretaris Kabinet.

Selain menggelar rapat di atas KRI Imam Bonjol, Presiden dan rombongan dijadwalkan menyaksikan penenggelaman kapal asing yang tertangkap mencuri ikan di Natuna.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia

Prabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Luhut Jamin, Dibawah Prabowo-Gibran Hubungan Indonesia China Makin Mesra Lewat Kerja Sama Ini
Luhut Jamin, Dibawah Prabowo-Gibran Hubungan Indonesia China Makin Mesra Lewat Kerja Sama Ini

Menko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi

Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China

Luhut menegaskan bahwa China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan

Jokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Cara Jitu Pemerintah Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Minyak Dunia
Cara Jitu Pemerintah Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Minyak Dunia

Setidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya