Tawanan perempuan AS jadi budak seks pemimpin ISIS sebelum dibunuh

Merdeka.com - Kayla Mueller, pekerja kemanusiaan asal Prescott, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, yang ditawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah diperkosa oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sebelum dia dibunuh.

Pernyataan itu disampaikan pejabat AS kemarin.

Juru bicara keluarga, Emily Lenzner mengatakan kepada kantor berita Reuters, orangtua Mueller, Carl dan Marsha Mueller diberitahu oleh pejabat pemerintah soal putri mereka yang diperkosa oleh Baghdadi sebelum dibunuh. Mueller berusia 26 tahun ketika dia tewas.

"Kami bisa menyatakan keluarga Mueller diberi kabar soak ini pada Juni lalu dari Biro Penyelidik Federal (FBI)," ujar Lenzner, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8).

Stasiun televisi ABC News paling awal mengabarkan berita ini dengan narasumber pejabat AS yang tidak ingin diketahui namanya. ABC News juga mengutip pernyataan orangtua Mueller yang mengatakan putri mereka adalah "milik" al-Baghdadi.

ISIS pada Februari lalu mengatakan Mueller terbunuh ketika serangan jet tempur Yordania menghantam bangunan tempat dia ditawan di Kota Raqqa, Suriah. Namun Amerika dan Yordania tidak percaya dengan laporan itu. Mueller ditawan selama 18 bulan.

Perempuan pekerjaan kemanusiaan itu ditangkap pada Agustus 2013 ketika meninggalkan sebuah rumah sakit di Aleppo, sebelah utara Suriah.

Pejabat AS mengatakan kepada ABC News, al-Baghdadi sendiri yang menahan Mueller di rumah Abu Sayyaf, militan asal Tunisia yang terbunuh dalam serangan pasukan Amerika Mei lalu.

Informasi soal Mueller ini didapat dari banyak sumber, termasuk wawancara dengan dua remaja YAzidi yang jadi budak seks di rumah Abu Sayyaf. Amerika juga menginterogasi istri Abu Sayyaf, Umm Sayyaf, yang ditangkap pasukan Amerika ketika suaminya terbunuh.

Mueller sebelumnya pergi ke Turki ada Desember 2012 untuk bekerja sebagai penyedia bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Suriah di sebuah organisasi asal Turki. (mdk/pan)