Tawuran tak pakai kung fu, tiga biksu China dicopot dari biara
Merdeka.com - Sebuah video yang sedang viral di jejaring sosial China menunjukkan pada dunia bahwa tidak semua biksu menguasai ilmu bela diri kung fu. Rekaman berdurasi nyaris satu menit itu menampilkan suasana tawuran antar biksu di Biara Ningguo, Provinsi Yangzhou, China.
Shanghaiist melaporkan, Jumat (29/4), insiden memalukan ini direkam oleh sesama biksu memakai ponsel pintar. Awalnya beberapa biksu adu mulut. Gontok-gontokkan itu berubah jadi ajang saling jambak dan jenggut. Seorang biksu yang berbadan jangkung jadi sasaran utama, kepalanya dipukul berkali-kali memakai ponsel. Beberapa biksu mencoba memisah, tapi tidak berhasil.
Tawuran ini sama sekali tidak menampilkan bela diri yang identik dengan seorang biksu. Para biarawan buddhis itu berperilaku laiknya anak sekolah berkelahi.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Apa yang terjadi dalam video tersebut? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
Pemimpin Biara itu mengatakan pemicu tawuran adalah biksu pengurus yang sudah beberapa tahun mengabdi. Tiga biksu dianggap biang kerok utama. "Ketiganya sudah kami keluarkan dan tidak boleh kembali ke sini," ujarnya.
Konflik para biksu kabarnya dipicu masalah sepele, antara dua kubu pengurus biara. Pentolan masing-masing kubu tidak menyukai satu sama lain.
Pengguna situs video Weibo mengecam tindakan para biksu. "Mereka mempermalukan seluruh biksu di dunia, terutama karena ternyata tidak bisa berkelahi secara layak," kata seorang netizen.
"Perkelahian itu memakai jurus kung fu apa ya? Aku belum pernah melihatnya," tulis netizen lain sambil menyindir.
Tawuran ini adalah sekian skandal yang sekarang sedang menimpa para biksu di Negeri Tirai Bambu. Tahun lalu Shi Zhengyi, pemimpin biara berpengaruh China diduga menggelapkan uang donasi umat. Zhengyi juga dituding memiliki anak hasil hubungan gelap.
Berikut video tawuran memalukan para biksu di Nigguo:
(mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaAkbar terancam membayar denda sebesar Rp50 juta lantaran laporan orang tua siswa.
Baca SelengkapnyaSanksi tersebut berupa dikeluarkan dengan tidak hormat dari Pendidikan, bagi taruna yang kedapatan melakukan kekerasan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi ketika taruna Akpol pulang dari berobat, melebihi ketentuan istirahat malam
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang menjalani perawatan. Korban dipukul dan ditendang pelaku.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca Selengkapnya