Teka-Teki Apakah Kecerdasan Buatan Bisa Prediksi Gempa Akhirnya Terjawab
Merdeka.com - Kejadian gempa yang baru-baru ini terjadi di Turkiye dan Suriah telah merenggut banyak nyawa manusia. Dapatkah teknologi kecerdasan buatan memprediksi kapan timbulnya gempa?
Teknologi kecerdasan buatan mampu memproses data dengan jumlah besar dalam waktu cepat. Ilmuwan percaya teknologi ini dapat memprediksi kapan terjadinya gempa melalui pemrosesan data dengan jumlah besar secara cepat.
Algoritma pembelajaran mesin (machine learning) dapat menganalisis data aktivitas seismik, geologi, dan faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa bumi.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh AI ini? Life2vec, algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti, menggunakan pendekatan serupa dengan ChatGPT untuk menganalisis berbagai variabel yang memengaruhi kehidupan seseorang, seperti kelahiran, pendidikan, tunjangan sosial, dan jadwal kerja. Dengan memanfaatkan data anonim dari sekitar enam juta warga Denmark, algoritma ini dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan dengan tingkat keberhasilan yang mencengangkan.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh Robot AI? 'Ini biasanya merupakan jenis tugas yang menggunakan model transformator dalam AI, namun dalam eksperimen kami, kami menggunakannya untuk menganalisis apa yang kami sebut rangkaian kehidupan, yaitu peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan manusia,'
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Kecerdasan buatan apa yang bisa memprediksi kematian? Life2vec adalah sebuah inovasi transformer yang mengintegrasikan data besar dari rekaman kesehatan dan demografi Denmark untuk enam juta individu.
-
Apa yang dibaca dengan kecerdasan buatan? Misteri gulungan berusia ribuan tahun berhasil dibongkar oleh para ilmuwan menggunakan kecanggihan AI.
Teknologi ini dapat memprediksi gempa bumi secara akurat yang dapat membantu pihak berwenang untuk menyiapkan mitigasi dampak gempa bumi.
Pergeseran halus lempeng Bumi
Baru-baru ini, peneliti di Universitas Stanford berhasil memprediksi gempa bumi di California dengan keakuratan hingga 80 persen menggunakan pembelajaran mesin.
Gempa dengan skala kecil yang sering terjadi bersamaan sebelum terjadinya gempa besar dapat dijadikan sebagai patokan data perkembangan gempa bumi.
Melalui sebuah makalah di Nature Communications, ilmuwan dari Universitas Stanford menggunakan data-data gempa kecil untuk memprediksi pergeseran halus lempeng bumi.
"Dengan mempertajam kemampuan kita dalam memprediksi gempa-gempa kecil ini, kita dapat menelaah bagaimana gempa terjadi dan bagaimana gempa tersebut berakhir," kata peneliti, seperti dilansir Greek Reporter, Kamis (6/4).
Beberapa peneliti lain dari University of Tokyo dan Los Alamos National University turut mengembangkan teknologi untuk memprediksi gempa bumi melalui neural network dan teknologi kecerdasan buatan.
Mekanisme fisika
Kini, tantangan yang dihadapi peneliti dalam menyempurnakan teknologi adalah keterbatasan data gempa bumi.
Frekuensi gempa bumi yang jarang menyebabkan peneliti kesulitan untuk mengumpulkan data yang komprehensif mengenai gempa bumi.
Selain itu, mekanisme fisika gempa bumi masih harus dipahami lebih lanjut agar dapat diprediksi oleh teknologi kecerdasan buatan.
Meskipun begitu, penemuan ini sangat menjanjikan dan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar kita dapat merasakan manfaat penuh dari teknologi ini.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaModel Fengwu fokus utamanya pada tahap peramalan dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari analisis ulang atmosfer.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan ilmiah tentang insting hewan tatkala ada bencana.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaDialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, peranan teknologi akan sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan bisnis, termasuk di industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaAda yang percaya bahwa binatang bisa jadi tanda adanya kejadian alam seperti gempa. Tetapi, perlu dilakukan kajian secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca Selengkapnya